Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Seputar Demo Massa Eggi Sudjana dan Kivlan Zen di Bawaslu

Kompas.com - 11/05/2019, 10:01 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Tak berhenti di sana, dari salah satu kendaraan taktis milik kepolisian juga terlantun selawat dengan volume yang cukup nyaring.

“Jangan mau diadu sama kami. Hei, jangan mau!” pekik seorang peserta aksi yang juga mengenakan sorban.

“Pencitraan, pencitraan! Jangan pakai peci dan sorban kalau masih curang!” seru peserta lain.

“Percuma selawat kalau menzalimi!” teriak yang lain.

Tak berselang lama sejak kemunculan pasukan Brimob bersorban, mobil komando datang ke tengah-tengah massa. Ketika orator berorasi, selawat dari mobil taktis polisi berhenti.

5. Tutup jalan

Padatnya massa di depan gedung Bawaslu sempat membuat kemacetan lalu lintas parah di Jalan MH Thamrin arah Monas. Hanya disisakan satu lajur untuk kendaraan melintas. Tak heran jika kemacetan mengular panjang hingga Bundaran HI.

Pukul 14.40 WIB, kepolisian berinisiatif menutup ruas jalan tersebut mulai dari Bundaran HI. Arus lalu lintas menuju Monas lewat MH Thamrin dialihkan ke Jalan Teluk Betung, Sutan Syahrir, maupun Imam Bonjol. Ruas Jalan Wahid Hasyim dari Gondangdia menuju Tanah Abang juga ditutup polisi.

Bus Transjakarta juga mengalami antrean panjang dari MH Thamrin hingga Sudirman, Bunderan Senayan, dan Gatot Subroto. Di Halte Karet, bus tak bergerak sama sekali hingga hampir satu jam lamanya.

Para penumpang akhirnya diizinkan turun di tengah jalan. Rute bus Transjakarta pun mengalami peralihan sementara.

6. Mengiringi laporan BPN

Bersamaan dengan aksi unjuk rasa, Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi juga melaporkan pelaksanaan Pilpres 2019 kepada Bawaslu RI pada Jumat siang.

"Hari ini kami sebenarnya mengiringi laporan dari BPN. Tadi (laporan) diserahkan langsung oleh Pak Djoko Santoso, Pak Hanafi Rais, Direktur Advokasi dan Hukum BPN Sufmi Dasco. Hari ini sebenarnya ada inisiatif dari relawan, masyarakat, teman-teman GNPF, yang mengiringi laporan yang disampaikan BPN ke Bawaslu," kata Juru Bicara BPN, Ferry Juliantono, kepada wartawan di depan Bawaslu, Jumat petang.

Akan tetapi, Ferry enggan membeberkan detail dugaan pelanggaran yang dilaporkan kepada Bawaslu. Ia hanya mengatakan bahwa hari ini BPN menyerahkan lima buah laporan.

"Ada lima (laporan), dari kemarin bertahap, hari ini yang terakhir," ucap dia.

Selain Ferry, sejumlah sosok yang berada dalam barisan Prabowo-Sandi turut terlihat di Bawaslu, seperti Sufmi Dasco, Yusuf Martak, hingga Neno Warisman dan inisiator aksi, Eggi Sudjana.

Neno sempat menyanyikan lagu “2019 Ganti Presiden” dari atas mobil komando. Sedangkan Eggi yang baru tampak jelang akhir unjuk rasa sempat menyampaikan penjelasan singkat soal narasi people power yang ia pernah kemukakan sebelumnya dan kini diadukan ke polisi karena dituduh akan melakukan makar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com