JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid Istiqlal yang terletak di Sawah Besar, Jakarta Pusat bakal direnovasi dalam waktu dekat.
Masjid yang lokasinya bersebrangan dengan Gereja Katedral ini dipersiapkan secara resmi sebagai salah satu destinasi wisata di Ibu Kota.
Rencana tersebut diutarakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai menunaikan shalat tarawih di Istiqlal, Sabtu (11/5/2019) malam.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata Anies, mendukung penuh rencana renovasi masjid berusia 41 tahun tersebut.
Baca juga: Saksi Hidup Pembangunan Masjid Istiqlal Suparno Ingin Bertemu Jokowi
"Kita berharap Istiqlal jadi destinasi wisata di Jakarta. Kita mendukung kegiatan renovasi (Istiqlal) yang dilakukan. Nanti, menyangkut perizinan-perizinan, insya Allah akan kita mudahkan asal sesuai ketentuan yang ada," ungkap Anies kepada wartawan.
Mantan rektor Universitas Paramadina itu juga mengungkapkan rencana Pemprov DKI menjadikan Istiqlal dan Monumen Nasional (Monas) sebagai kesatuan destinasi wisata. Letak keduanya yang tak terpaut jauh menjadi alasan utama.
"Rancangan awalnya pun ini (Monas-Istiqlal) memang suatu kesatuan," tutur Anies.
Baca juga: Istiqlal Anggarkan Rp 3 Miliar untuk Operasional Selama Ramadhan
"Kita rencanakan (renovasi kawasan) Monas juga. Pemenang sayembaranya sudah ada. Kita harap, pemenangnya menjadikan (Monas-Istiqlal) satu kesatuan, sehingga siwpa pun yang datang ke Monaw bisa merasakan ke Istiqlal. Begitu pula sebaliknya," tukas eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Sejauh ini, masjid yang dibangun pada era Presiden Soekarno ini memang telah menjadi daya tarik bagi wisatawan yang mengunjungi Ibu Kota.
Selain arsitekturnya yang megah, Istiqlal juga sarat nilai sejarah. Masjid ini dibangun oleh seorang arsitek Nasrani bernama Frederich Silaban pada tahun 1951 di lokasi yang dulunya merupakan Taman Wilhelmina bikinan Belanda.