JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang lebih banyak menjadi penyebab lamanya proses rekapitulasi suara hasil Pemilu 2019 di Jakarta Timur dibandingkan wilayah lain di DKI Jakarta.
Komisioner KPU Jakarta Timur Suhanda mengatakan, banyaknya jumlah TPS itu tidak dibarengi dengan jumlah anggota PPS di tingkat kelurahan atau PPK di tingkat kecamatan.
"Karena memang prosesnya itu ketika pelaksanaan memang berat. Contoh kasus Cakung, dengan 1.461 (TPS), PPK-nya 5, PPS-nya tiga kali tujuh kelurahan jadi 21. Itu yang membuat kadang-kadang tak sebanding," kata Suhanda di Gedung KNPI, Senin (13/5/2019).
Baca juga: 3 Kecamatan Belum Serahkan Hasil, Rekapitulasi Pemilu 2019 di Jakarta Timur Molor
Menurut Suhanda, jumlah TPS yang melimpah itu membuat para petugas kelabakan. Ia membandingkan perbandingan tersebut dengan wilayah lain.
"Kita bandingkan dengan Kepulauan Seribu yang hanya 70 TPS, 2 kecamatan, 5 komisioner, ya mereka enjoy-enjoy saja, memang bisa dikatakan gak sebanding," ujar Suhanda.
Menurut Suhanda, jumlah TPS di kecamatan-kecamatan se-Jakarta Timur memang lebih banyak dibanding wilayah lain.
Ia mencontohkan Kecamatan Cakung yang mempunyai 1.461 TPS, Duren Sawit dengan 1.126 TPS, dan Pulo Gadung mempunyai 803 TPS.
"Kalau di Jakarta Barat memang ada juga yang sebanyak itu, tapi selebihnya jumlahnya sedikit. Kalau kami, jumlah TPS per kecamatannya besar-besar," ujar Suhanda.
Baca juga: Rekapitulasi di Jakarta Timur Molor Diduga karena Petugas Kelelahan hingga Kabur
Hingga Senin siang masih ada tiga kecamatan di Jakarta Timur yang belum melaksanakan pleno hasil rekapitulasi penghitungan suara di tingkat kota.
Sementara itu, rapat pleno rekapitulasi di tingkat DKI Jakarta ditunda karena menunggu rampungnya rekapitulasi di tingkat Kota Jakarta Timur.
Hasil Pemilu dari lima wilayah lain di DKI Jakarta yaitu Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu semuanya sudah direkapitulasi di tingkat provinsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.