Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Suasana Buka Puasa di Posko Pengungsian Kampung Bandan

Kompas.com - 13/05/2019, 22:34 WIB
Tatang Guritno,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para korban kebakaran di Kampung Bandan, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara mengadakan buka puasa bersama di tenda pengungsian, Senin (13/5/2019).

Acara buka puasa itu diadakan di posko pengungsian di areal ruko Grand Boutique

Para korban kebakaran mendapatkan menu berbuka puasa yang dikemas dalam kotak makan.

Seorang warga RT 012 Kampung Bandan, Alim (34) menyebutkan, pasokan makanan tak pernah terlambat untuk sahur dan buka puasa.

"Pasokan makanan lancar. Kalau sahur sejak pukul 03.00 WIB (makanan) sudah ada. Tidak pernah terlambat," ujar Alam.

Baca juga: Korban Kebakaran Kampung Bandan Bisa Urus Surat Kependudukan di Posko Pengungsian

Warga lain bernama Jamal (31) menyebutkan, hingga hari ini dirinya tak pernah batal puasa. Meski begitu ia mengakui kondisinya saat ini membuat ibadah puasa terasa semakin berat.

"Memang menjalankan puasanya semakin berat karena kondisi tenda jika siang hari panas. Ditambah kami masih harus bolak balik ke lokasi rumah yang terbakar," ucap Jamal.

"Kalau yang enggak puasa dapat makan tiga kali sehari. Untuk anak-anak siang dapat pasokan biskuit juga," tutur Jamal.

Jamal dan Alim berencana untuk tinggal di kampung halamannya sembari menunggu proses pembangunan Kampung Bandan. Keduanya berencana mudik ke Cirebon, Jawa Barat, saat Lebaran nanti dan tinggal dalam waktu yang cukup lama.

"Kami sudah siapkan uang untuk pulang kampung ke Cirebon. Tapi kayanya enggak balik ke sini dulu, sambil menunggu kebijakan pemerintah. Karena cari rumah kontrakan sementara di Jakarta juga susah. Untuk membangun rumah ulang di sini juga bukan waktu sebulan dua bulan. Pasti lebih," kata Alim.

Baca juga: Permukiman yang Terbakar di Kampung Bandan Berada di Lahan PT KAI

Warga lain bernama Sri Handayani (35) mengeluhkan susahnya mendapatkan air panas untuk kebutuhan minum anaknya.

"Karena tidak ada dapur umum. (Anak) juga pada nangis karena (kondisi tenda pengungsian) pengap," keluhnya.

Ia juga mengeluhkan kondisi tidak adanya bantal dan selimut di tenda pengungsian.

"Saya dapat bantal dan selimut dari teman aja. Kalau di sini tenda pengungsian enggak ada," kata dia. 

Di posko pengungsian itu memang tidak terlihat ada dapur umum yang khusus memasak kebutuhan korban kebakaran. Namun ada tempat logistik makanan yang hanya dilengkapi satu buah kompor untuk memasak air panas.

Kebakaran di Kampung Bandan itu menghanguskan 450 rumah di RT 011, 012 dan 013 RW 005 Kampung Bandan. Sedikitnya 3.500 warga mesti mengungsi di posko pengungsian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com