Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Besar Ahok, Rahasia Ima Mahdiah Lolos Jadi Anggota DPRD DKI

Kompas.com - 14/05/2019, 10:24 WIB
Vitorio Mantalean,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan staf Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Ima Mahdiah berbagi resep yang sukses memboyongnya duduk di kursi DPRD DKI Jakarta.

Sebelumnya, Ima yang diusung PDI-P diketahui berhasil meraup 30.591 suara dari Dapil 10 Jakarta Barat pada Pemilu 2019.

Hasil itu menempatkannya bercokol di posisi teratas, mengungguli caleg-caleg lain yang diusung PDI-P di dapil tersebut. Padahal, perempuan 27 tahun ini bisa dibilang wajah baru dalam kancah politik Ibu Kota.

Resep kesuksesan yang paling manjur bagi Ima yakni kedekatannya dengan Ahok. Menurut dia, Ahok memainkan peran sentral yang muskil dikesampingkan.

"Pertama, menurut saya (karena) Pak Ahok, ya," ucap Ima ketika dihubungi, Senin (13/5/2019) malam.

"Pak Ahok dirasa paling besar pengaruhnya, karena masyarakat merasa saya kan stafnya Pak Ahok," imbuhnya.

Baca juga: Staf Ahok hingga Anak Lulung Lolos Jadi Anggota DPRD DKI

Ima menilai jika peran Ahok bukan hanya bantu mempromosikan dirinya saat masa kampanye. Ahok memang pernah blak-blakan membagikan video tutorial memilih caleg DPRD DKI dan memperkenalkan Ima sebagai caleg yang seyogianya dicoblos. Eks Gubernur DKI itu juga pernah datang ke kampanye Ima.

Jadikan Ahok mentor politik

Namun, diakui Ima, figur Ahok kian penting lantaran pria kelahiran Belitung Timur itu merupakan mentor politiknya.

"Mentor politik saya Pak Ahok. Sudah pasti. Karena nanti pun ke depan saya akan konsultasi dengan beliau ketika di DPRD. Saya kan juga masih baru, butuh lah bimbingan dari dia,"  bimbingan dari dia

Dari Ahok, ia belajar pentingnya menemui konstituen secara langsung dan berkala supaya mereka dapat melihat langsung calon wakilnya di parlemen.

"Mereka selalu bilang, 'Oh, ini caleg. Kok tumben caleg turun maranin (menemui) kita?' Padahal, memang kita kan belajar dari Pak Ahok. Terus blusukan, tatap muka, yakinkan warga kalau kita ingin menjadi wakil mereka," tukasnya.

Baca juga: KPK Ingatkan Caleg Terpilih di Pemilu 2019 Tak Khianati Kepercayaan Rakyat

Soal blusukan ini, Ima mengklaim dirinya dan tim tak pernah melewatkan satu hari pun tanpa blusukan di dapilnya yang meliputi Kecamatan Kembangan, Kebon Jeruk, Palmerah, Grogol Petamburan, dan Tamansari.

Bahkan, selama masa kampanye, dia bisa blusukan ke tiga titik berbeda dalam satu kelurahan. Fokusnya menemui kalangan akar rumput.

Ima pun ogah kegiatan blusukannya diwakili oleh tim pemenangan. Hal ini boleh jadi suatu nilai lebih yang akhirnya memuluskan langkah Ima ke kursi parlemen Ibu Kota.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com