JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus penyebaran berita bohong atau hoaks, Ratna Sarumpaet, menyadari bahwa kebohongan yang ia sampaikan akan menghancurkan reputasinya sebagai tokoh publik.
Atas dasar itulah Ratna menggelar jumpa pers pada tanggal 3 Oktober 2018 untuk mengakui kebohongannya.
"Dengan membuat jumpa pers saya sebenarnya memberi peluang orang menghakimi reputasi saya," ujar Ratna dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (14/5/2019).
Sidang kali ini mengagendakan pemeriksaan Ratna sebagai terdakwa.
Baca juga: Hakim ke Ratna Sarumpaet: Kenapa Berbohong? Memang Operasi Plastik Diharamkan?
Namun, Ratna mengaku siap menerima konsekuensi demi menebus kesalahannya. Dengan mengakui kebohongan, Ratna mengaku berupaya mencegah keonaran.
Ratna tidak mau berkata jujur habis operasi plastik kepada kerabatnya karena merasa malu.
Dia malu lantaran sebelumnya sudah melaksanakan operasi pelastik tiga kali dan ingin melakukannya lagi.
"Walaupun saya sudah beberapa kali melakukan hal itu mungkin karena melakukan kemarin saya merasa sudah umur, mungkin saya malu dan saya berusaha menutupi," kata dia.
Kasus dugaan hoaks ini bermula ketika foto lebam wajah Ratna Sarumpaet beredar luas di media sosial.
Kepada beberapa pihak, Ratna mengaku jadi korban pemukulan orang tidak dikenal di Kota Bandung, Jawa Barat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.