JAKARTA, KOMPAS.com - Pengiriman 300 kilogram ganja kering yang digagalkan Badan Narkotika Nasional (BNN) di Cilegon, Banten, Rabu (15/5/2019) kemarin, menguak modus baru pengiriman ganja.
Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengatakan, 300 kg ganja yang dikirim dari Aceh tersebut disamarkan dengan limbah medis B3 (bahan beracun dan berbahaya).
"Ini merupakan modus baru di mana karung yang berisi tanaman ganja kering disembunyikan di antara karung limbah medis B3 untuk menghilangkan bau," kata Arman dalam konferensi pers di Kantor BNN, Kamis.
Arman menjelaskan, kamuflase itu bertujuan untuk menghilangkan bau khas tanaman ganja supaya petugas maupun anjing pelacak tidak bisa mengetahui ganja yang ada dalam mobil boks.
Baca juga: BNN Ungkap 300 Kg Ganja Kering Disimpan Dalam Limbah Medis
Mobil boks yang digunakan tersangka merupakan milik sebuah perusahaan yang bergerak di bidang obat-obatan. Sebuah stiker bergambar lambang bio-hazard tertempel di badan mobil.
BNN juga menangkap tiga kurir saat mencegat ganja tersebut. Penangkapan itu merupakan pengembangan dari kasus serupa di Depok.
Pengiriman ganja di Depok yang digagalkan BNN juga memiliki modus unik, yaitu dikirim dalam peti kargo yang disemprotkan cat pylox untuk mengelabui petugas dan anjing pelacak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.