Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayinya Idap Eczema Usai Banyak Disentuh, Ini Cerita Lengkap Sang Ayah

Kompas.com - 17/05/2019, 13:53 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Awal terungkap

Saat itu, ia dan istri sama sekali belum mengetahui apa masalah kulit yang dimiliki Ryu. Hingga akhirnya ia dan keluarga kecilnya datang ke sebuah pesta pernikahan pada Juli 2017.

Meski sebelumnya sudah kerap diajak keluar, entah beribadah ke gereja maupun ke pusat perbelanjaan, namun di pesta inilah untuk kali pertama bayi Ryu mendapat banyak sentuhan dari orang-orang.

"Dari ditowel-towel lah, dicubit, dielus, sampai pun ada orang yang habis pegang sepatu Ryu, pegang pipi Ryu. Ada om-om yang merokok juga, dan lain-lain banyak sekali, lah. Di mana kami enggak tahu tangan mereka semua higienis apa enggak, kan, habis pegang uang angpao misalkan," ungkapnya.

Dalam kondisi seperti itu, sang ayah yang memang menyenangi kebersihan rutin membersihkan anaknya menggunakan tisu basah khusus, berharap anaknya yang memang memiliki kulit sensitif dapat selalu terjaga kebersihannya.

"Mau ngomong ‘jangan’ pun enggak enak, karena yang pegang enggak sedikit dan beberapa orang tua sekali," ujarnya.

Banyaknya sentuhan yang diterima Ryu, membuat ia dan istri berpikir untuk meminimalisasinya. Akhirnya, keduanya sepakat untuk makan dan memilih tempat di pojok ruangan agar tidak lagi banyak orang yang menyentuh anaknya.

Baca juga: Tasya Kamila Sebut Pentingnya Jaga Kebersihan Sebelum Menyentuh Bayi

Malam setelah pesta

Malam hari setelah tiba di rumah, Ryu menjadi begitu rewel tidak seperti biasanya. Gelagatnya juga menunjukkan ada sesuatu yang tidak beres dengan kulitnya.

"Agak gesek-gesek pipinya dia, dagu, ke bantal, bib, dan lain-lain. Kami pakein lotion, kirain 'oh ya sensitif biasa'. Tapi kok semakin hari, beberapa hari begitu makin parah. Itu luka di pipinya, karena dia gesek-gesek, karena mungkin gatal sekali," kata Arief.

"Sampai dagingnya terlihat dan keluar air terus, berdarah gitu, lah. Lecet, kaya kena knalpot. Ya sontak kami kaget dong," ucapnya.

Mengetahui kondisi sang anak, mereka pun memutuskan untuk membawa Ryu ke dokter kulit yang direkomendasikan keluarga.

Setelah kondisi sang anak diperiksa secara intens, dokter menyebut Ryu terkena dermatitis atopic (DA) atau eczema.

"Enggak bisa benar-benar sembuh, akan kambuh seiring pemicunya sampai terus dewasa pun bisa kambuh," kata sang ayah menirukan keterangan dokter tentang kondisi anaknya.

Ia pun menceritakan kronologi kejadian yang menimpa anaknya di acara pesta beberapa hari sebelumnya. Sontak, sang dokter sangat menyayangkan apa yang terjadi di sana.

Menurut dia, anak dengan DA tidak boleh kotor, sementara tangan-tangan orang yang menyentuhnya saat itu terkontaminasi banyak bakteri juga kuman.

Orangtuanya pun diminta untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan Ryu, misalnya mengganti handuk dan sprei sesering mungkin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com