Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa CCTV untuk Ungkap Pelaku Penusukan di Setiabudi

Kompas.com - 18/05/2019, 17:50 WIB
Walda Marison,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Andi Sinjaya Ghalib mengatakan, pihaknya tengah memeriksa rekaman kamera CCTV di lokasi penusukan yang menewaskan seorang pemuda di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5/2019) dini hari tadi. Pelaku penusukan disebut sebagai anggota geng sepeda motor

Andi mengatakan, ada satu kamera CCTV yang mengarah ke tempat terjadinya penusukan.

"Ya di daerah situ ada petunjuk CCTV yang kami amankan," kata Andi di Polres Metro Jakarta Selatan, Sabtu (18/5/2019).

Namun, letak kamera CCTV itu cukup jauh sehingga tidak terlalu jelas merekam aksi penusukan yang dilakukan anggota geng motor tersebut.

Baca juga: Polisi Amankan 4 Anggota Geng Motor Terkait Penusukan di Setiabudi

"Karena cukup jauh jadi tidak bisa teridentikasi dengan jelas tetapi nanti kami dalami dari saksi-saksi yang ada," kata dia.

Saat ini, polisi telah mengamankan empat anggota geng motor tersebut. Namun tersangka pelaku tidak ikut serta diamankan.

Pelaku diduga telah melarikan diri saat polisi menggerebek geng motor tersebut, beberapa jam setelah peristiwa penusukan terjadi.

Dari tangan empat anggota geng tersebut, polisi mendapati satu buah senjata tajam yang berlumuran darah. Diduga senjata tajam itu digunakan untuk melakukan penusukan.

Andi mengatakan pihaknya tengah mengidentifikasi temuan senjata tajam yang berlumuran darah itu. Dia menggandeng Puslabfor Mabes Polri untuk mengungkap pelaku penusukan.

"Kami akan melakukan pemeriksaan secara laboratoris ke puslabfor untuk berkaitan dengan senjata tajam tersebut dan siapa pemiliknya," ujar dia.

Hingga saat ini, empat anggota geng motor masih mendekam di Polsek Setiabudi.

Peristiwa itu berawal ketika korban bernama Danu Satria (16) dan adiknya sedang mengikuti Sahur On The Road (SOTR) pada Sabtu pukul 01.05. Danu dan adiknya sedang berhenti ketika geng motor itu lewat.

"Tiba-tiba datang melintas rombongan sepeda motor LK yang sebagian pengendaranya ada yang membawa bendera hitam," kata Kanit Reskrim Polsek Setiabudi, Kompol Tri Suryawan.

Sempat terjadi cekcok mulut antara Danu dengan kelompok geng motor tersebut. Adu mulut itu berujung penganiayaan terhadap Danu.

Danu sempat diseret salah satu anggota geng motor dan ditusuk hingga tewas.

"Korban diseret kemudian ditusuk dengan benda tajam dari punggung belakang sebelah kanan tembus ke paru-paru," ucapnya.

Korban pun dilarikan ke rumah sakit dengan menggunakan taksi. Namun korban tewas sebelum sampai di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com