Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Senator DKI dengan Suara Terbanyak, Ini 5 Fakta Seputar Jimly Asshiddiqie

Kompas.com - 21/05/2019, 07:00 WIB
Vitorio Mantalean,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Hasil penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) di tingkat Provinsi DKI Jakarta pada Jumat (17/5/2019) menempatkan nama Jimly Asshiddiqie sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari DKI Jakarta dengan perolehan suara terbanyak.

Pria 63 tahun yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu meraup 644.063 suara dari seluruh wilayah administrasi DKI Jakarta.

Sepak terjang Jimly Asshiddiqie sudah tersohor dalam dunia peradilan dan ketatanegaraan Indonesia.

Baca juga: Jimly Asshidiqie: Biar Massa Berdemo, yang Menang Jangan Ngasorake

Pamornya makin benderang sejak ia dikenal sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pertama pada 2003. 

Berikut Kompas.com merangkum lima fakta tentang sepak terjang Jimly Asshiddiqie dari berbagai sumber: 

1. Malang melintang di dunia ketatanegaraan 

Jimly tercatat pernah berada dalam posisi pucuk berbagai lembaga yang berkaitan dengan urusan tata negara.

Ia pernah menjabat Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) 2012-2017, Ketua Dewan Penasehat Komnas HAM 2013-2017, dan Wakil Ketua Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan RI 2015-2020.

Baca juga: Jimly Asshidiqie: Orang Lagi Emosi, Caci Maki Tidak Usah Dituduh Makar

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI)  BJ Habibie (kiri) dan Ketua Umum ICMI Jimly Asshidiqie (tengah) saat pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Tahun 2017 di Istana Kepresidenan Bogor, Jakarta, Jumat (8/12/2017). Habibie berharap peran ICMI bersama pemerintah dapat mengembalikan Pancasila sebagai pandangan hidup bisa diakumulasikan dalam kehidupan bermasyarakat melalui pembangunan yang pro-rakyat atau ekonomi pasar Pancasila.ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) BJ Habibie (kiri) dan Ketua Umum ICMI Jimly Asshidiqie (tengah) saat pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Tahun 2017 di Istana Kepresidenan Bogor, Jakarta, Jumat (8/12/2017). Habibie berharap peran ICMI bersama pemerintah dapat mengembalikan Pancasila sebagai pandangan hidup bisa diakumulasikan dalam kehidupan bermasyarakat melalui pembangunan yang pro-rakyat atau ekonomi pasar Pancasila.
Pria kelahiran Palembang ini juga tercatat merupakan ketua pertama Mahkamah Konstitusi dan kini menjadi Ketua Umum ICMI hingga 2020. 

2. Ketua pertama MK dan menjabat dua periode 

Jimly dipandang berperan penting dalam perumusan berdirinya Mahkamah Konstitusi pada Agustus 2003.

Namanya kemudian tercatat sebagai ketua pertama MK dengan masa bakti 2003-2006. Pada 2006, ia kembali terpilih sebagai ketua hingga tahun 2008.

Baca juga: Jimly Asshiddiqie hingga Fahira Idris, Ini 4 Perwakilan Jakarta di DPD

Posisi Jimly sebagai Ketua MK kemudian digantikan Mahfud MD. 

3. Guru besar ilmu hukum UI dan PTIK 

Jimly datang dari latar belakang sebagai cendekiawan ilmu hukum.

Dilansir dari laman resmi Universitas Indonesia, Jimly menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (1977-1982), kemudian melanjutkan studi di Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indonesia (1984-1986), dan memperoleh gelar magister hukum di sana.

Baca juga: Jimly: Jika Tak Mau ke MK Tak Apa-apa, tetapi Wajib Redakan Ketegangan

Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshidiqque di Kantor ICMI Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2017)KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshidiqque di Kantor ICMI Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2017)
Setahun berselang, Jimly terbang ke Rechtsfaculteit, Rijksuniversiteit, Leiden, Belanda guna menempuh program doktor dan menamatkannya pada 1991.

Pada 1994, ia kemudian menempuh post-Graduate Course di Harvard Law School, Cambridge, Amerika Serikat.

Jimly kemudian dikukuhkan sebagai Guru Besar di  Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1998 dan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 2000. 

Baca juga: Jimly Asshiddiqie Bicara Kabar Dirinya Lolos Anggota DPD RI

4. Mendirikan sekolah hukum dan tata kelola pemerintahan 

Dalam sekolah hukum dan tata kelola pemerintahan yang ia namakan Jimly School of Law and Government, Jimly menjabat sebagai ketua dewan pembina yayasan.

Di bawahnya, ada nama-nama mentereng dalam dunia peradilan, sebut saja Hikmahanto Juwana dan Feri S. Samad.

Dikutip dari laman resmi https://www.jimlyschool.com/, Jimly School bertekad membentuk penyelenggara negara dan pemerintahan, pengambil keputusan, dan masyarakat yang memahami dan menerapkan hukum dan konstitusi.

Baca juga: Jimly: Kurangi Demo dan Beropini, Tunggu Putusan Resmi KPU

Jimly School sempat disorot Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran pernah memanfaatkan aliran dana dari perusahaan tambang PT Newmont untuk membiayai beberapa proyek pendidikan. 

5. Ingin benahi DPD 

Jimly terjun dalam kontestasi Pemilu Legislatif 2019 dengan mendaftarkan diri sebagai calon anggota DPD RI mewakili DKI Jakarta.

Ia kemudian berhasil meraup perolehan suara tertinggi di atas tiga nama lain yang mewakili Jakarta, yakni Sabam Sirait, Fahira Idris, dan Sylviana Murni.

Calon pimpinan KPK, Jimly Asshiddiqie, mengikuti tes wawancara di kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (25/8/2015). Sebanyak 19 capim KPK mengikuti seleksi tahap akhir, yang selanjutnya dipilih 8 nama yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.TRIBUN NEWS / HERUDIN Calon pimpinan KPK, Jimly Asshiddiqie, mengikuti tes wawancara di kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (25/8/2015). Sebanyak 19 capim KPK mengikuti seleksi tahap akhir, yang selanjutnya dipilih 8 nama yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.
Dalam wawancaranya dengan Kompas.com pada Senin (20/5/2019), pria yang pernah ditahbiskan sebagai Man of The Year 2008 versi majalah Globe ini mengaku ingin membenahi tata kelola DPD yang selama ini tidak terasa manfaatnya di tingkat pusat maupun daerah.

Baca juga: Jimly Minta Prabowo Tak Ikuti Saran Amien Rais soal People Power

Padahal, menurutnya, DPD berpotensi besar untuk ambil peran penting dalam sistem ketatanegaraan republik ini, salah satunya sebagai fraksi terbesar di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang mewakili kepentingan nonpartai.

“Jumlahnya ada 136 kursi. Ia jadi kelompok terbesar di MPR. PDI-P pun sebagai pemenang, kalah jumlah suaranya," kata Jimly.

"Jadi, kalau kita maunya memperbaiki sistem konstitusi ke depan, peranan DPD sangat menentukan menggerakkan perubahan. Kita harus kembalikan ke fungsinya ke semula sebagai wadah kumpulan tokoh-tokoh daerah nonpartai," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com