JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu warga bernama Dharma mengaku mobil Sigra 2017 miliknya menjadi satu dari belasan mobil yang terbakar akibat kerusuhan di Jalan KS Tubun, Jakarta Barat, pada Rabu (22/05/2019) dini hari.
Sekitar pukul 02.00, dia bersama para warga lain mendengar ada teriakan-teriakan dari sejumlah orang. Dia melihat bahwa sudah ada pembakaran ban di depan markas FPI.
"Saya curiga mobil saya kena. Ternyata benar, pas keluar, mobil sudah kebakar," katanya saat ditemui di sekitar Jalan KS Tubun.
Dia mengaku terkejut dan sempat melihat massa melempari bom molotov yang menyebabkan belasan mobil terbakar.
Baca juga: VIDEO Kondisi Terkini di Depan Asrama Brimob KS Tubun
Setelah itu, Dharma warga yang tinggal di Asrama Haji langsung masuk untuk mengamankan diri.
"Warga ditantangin keluar. Kami enggak mau, tetap di dalam mengamankan diri," kata laki-laki berusia 40 tahun itu.
Warga lain, Eko, juga mengatakan bahwa warga diteriaki dan diminta untuk keluar. Sepanjang Jalan KS Tubun sudah penuh massa, katanya.
Baca juga: Asrama Brimob Dirusak Massa, Polisi dan TNI Patroli Jamin Keamanan Warga
"Ratusan ada kali, ya. Kami dipaksa keluar, diteriaki macam-macam," katanya.
Suasana memanas hingga pukul 04.00. Namun, beberapa massa ditarik mundur oleh kepolisian.
Beberapa kali, bom molotov dan batu terus dilemparkan massa hingga pukul 07.00.
Kerusuhan di Jalan KS Tubun berawal dari aksi penyampaian pendapat berbagai elemen masyarakat di depan gedung Bawaslu pada Selasa (21/5/2019). Massa seharusnya sudah bubar sejak pukul 18.00.
Baca juga: Massa Rusak Asrama Brimob KS Tubun, Kendaraan Parkir Dibakar
Setelah negosiasi, massa boleh melakukan shalat maghrib dan tarawih di depan gedung Bawaslu. Massa telah sepakat untuk bubar pada pukul 21.00.
Namun, sekitar pukul 23.00 massa terlihat memaksa masuk ke gedung Bawaslu. Situasi memanas dan ternyata di Jalan KS Tubun sejumlah orang melakukan aksi perusakan.
Baca juga: Kondisi Terkini Asrama Brimob, Massa Lempar Molotov, Polisi Berupaya Negosiasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.