Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Aksi Humanis di Tengah Kerusuhan Pasca-Penetapan Hasil Pemilu 2019

Kompas.com - 22/05/2019, 16:51 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Di tengah suasana  ricuh unjuk rasa dalam menolak rekapitulasi suara Pemilu 2019 yang dilakukan kelompok massa di beberapa titik Jakarta, terdapat beberapa  hal yang bisa menurunkan panasnya situasi yang saat ini terbentuk.

Hal-hal berikut ini benar terjadi di tengah aksi, namun tidak menjadi fokus utama perhatian publik.

Bahkan, aksi humanis ini cenderung tertutup dengan ricuh, bentrok, dan segala bentuk kekacauan yang terjadi.

Pasukan Oranye bersihkan lokasi demo

Jalan Fachrudin, Tanah Abang ditutup dan dibersihkan oleh pasukan penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU), Rabu (22/5/2019).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Jalan Fachrudin, Tanah Abang ditutup dan dibersihkan oleh pasukan penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU), Rabu (22/5/2019).
Belasan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau "pasukan oranye" pada Rabu (22/5/2019) pagi terlihat menyapu ruas jalan Fachrudin, Tanah Abang.

Jalan itu tidak terlihat seperti biasanya, banyak sampah makanan dan minuman sisa demonstran. Ini belum termasuk debu, puing, dan beragam barang yang digunakan massa selama aksi.

Seolah tidak ada peristiwa yang terjadi, mereka melakukan tugasnya seperti biasa, menyapu jalan, memungut sampah, dan memastikan semua kembali tertata rapi.

"Sampai pukul 12.00 saja, nanti ganti shift teman-teman yang lain. Ada sampah sisa nasi kotak, botol-botol, bersihin saja," kata Zulfikar, salah satu petugas PPSU Kelurahan Gambir yang bertugas.

Baca juga: Pasukan Oranye Bersihkan Puing-puing Aksi Massa di Tanah Abang

Brimob video call anaknya

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Mas Agung Wilis Yudha Baskoro (@masagungwilis) on May 21, 2019 at 10:43am PDT

 

Sebuah foto yang diunggah akun Instagram @masagungwilis menjadi viral dan banyak menuai simpati dari netizen. Pasalnya foto itu memuat nilai kemanusiaan yang begitu tinggi.

Dua orang petugas polisi duduk di jalan dan saling bersandar saat istirahat bertugas mengamankan aksi massa. Satu petugas terlihat tidur dan memejamkan mata, sementara satu petugas lainnya tengah melakukan video call dengan anaknya yang ada di rumah.

Keduanya masih mengenakan seragam, lengkap dengan pelindung tubuh yang mereka kenakan.

Bawaslu sedang ramai. Sementara itu rasa lelah dan rindu rumah memang benar adanya,” tulis akun tersebut dalam kolom keterangan.

Abdi petugas PMI

Salah Satu Masa Demo Yang Terluka dan Diamankan Oleh Petugas PMI, Rabu (22/5/2019)Walda Marison Salah Satu Masa Demo Yang Terluka dan Diamankan Oleh Petugas PMI, Rabu (22/5/2019)

Palang Merah Indonesia (PMI) turut turun tangan dalam membantu mengamankan aksi unjuk rasa yang terjadi sejak Selasa (21/5/2019) di beberapa titik di Jakarta.

Dilansir dari Antara, tim dari PMI ditugaskan di 4 titik yang dinilai rawan massa, yakni Kantor KPU, Bawaslu, Istana Kepresidenan, dan posko 1 di PKC Menteng.

Para petugas dari PMI akan dengan sigap memberikan bantuan kesehatan berupa pertolongan pertama pada siapa pun yang membutuhkan di lokasi unjuk rasa. Hal ini sebagai bentuk mitigasi risiko jatuh korban dalam aksi unjuk rasa yang digelar.

Tidak hanya menurunkan petugas medis, PMI juga menyiagakan sejumlah mobil ambulans selama 24 jam sebagai bentuk antisipasi jika terjadi kondisi darurat pada peserta unjuk rasa ataupun petugas.

Baca juga: Kominfo Imbau Masyarakat Tak Sebar Foto-Video Kekerasan Unjuk Rasa

Polisi tidur di jalanan

Selain potret menyentuh seorang polisi yang tengah video call dengan anaknya, gambar lain yang tidak kalah menyentuh tentang petugas Brimob juga berhasil ditangkap oleh kamera.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Gofar Hilman (@pergijauh) on May 21, 2019 at 4:18pm PDT

Pemilik foto ini adalah Gofar Hilman yang kemudian mengunggah foto tersebut di akun Instagram-nya @pergijauh.

Dari ketinggian gedung tempatnya bekerja, ia memotret para petugas brimob yang terlihat merebahkan diri di lahan parkir Sarinah.

Sarinah pagi ini, siaran seperti biasa enggak libur, mau ngeluh eh enggak jadi ngeliat bapak-bapak ini,” tulis Gofar yang merupakan penyiar Hard Rock FM.

Mereka seolah tidak peduli dengan tempat yang mereka jadikan alas tidur, mau bagaimana lagi, kantuk sudah tidak bisa dilawan, tapi tugas masih harus dilanjutkan.

Brimob beri minum anggota massa yang luka

Di tengah tugasnya menghadapi serangan kelompok massa yang tidak puas terhadap hasil rekapitulasi suara KPU, anggota brimob ini tetap melayani massa dengan manusiawi.

Dalam foto yang diunggah akun Instagram @divisihumaspolri, terlihat dua orang anggota brimob yang menolong seorang anggota massa yang tergeletak di badan jalan.

Anggota massa yang terlihat tidak berdaya sembari memegang pinggangnya itu diberi minum oleh salah satu anggota brimob. Satu brimob lainnya terlihat memegang alat bantuan pernafasan di tangannya dan siap memberikan bantuan apabila dibutuhkan.

Unggahan yang diberi keterangan “Kami hadir untuk kedamaian dan kemanusiaan” ini kemudian banyak dibanjiri komentar bernada simpatis dari netizen.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by DIVISI HUMAS POLRI (@divisihumaspolri) on May 21, 2019 at 11:12pm PDT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com