JAKARTA, KOMPAS.com - Massa yang berunjuk rasa di depan Kantor Bawaslu RI, tepatnya di perempatan Sarinah Jakarta Pusat pada Rabu (22/5/2019) sore memasang berbagai spanduk protes berwarna merah putih di pagar kawat berduri yang merentang di lokasi unjuk rasa.
Uniknya, tak seperti spanduk-spanduk protes pada umumnya, spanduk yang dipasang massa bertuliskan kalimat protes dalam aneka ragam bahasa.
Dalam versi Bahasa Indonesia, spanduk tersebut bertuliskan "Tolak Kecurangan Pemilu Indonesia", disertai dengan tagar dan beberapa kata-kata sindiran terhadap kekeliruan yang sempat terjadi dalam sistem perhitungan (situng) KPU.
Jumlah spanduk multilingual yang dipasang massa kira-kira 10 buah, di antaranya berbahasa Indonesia, Inggris, Arab, Perancis, dan Korea.
Baca juga: Orator Demo di Bawaslu: Jangan Yel-yel ke Polisi, Menghadap Saya Saja
Spanduk-spanduk ini memenuhi pagar kawat berduri yang dipasang melebar di dua ruas Jalan MH Thamrin untuk menghalau massa.
Spanduk-spanduk ini juga dipakai oleh massa yang berdiri dekat pagar kawat berduri buat melindungi anggota tubuh dari goresan.
Sebelumnya, massa juga memasangi pagar kawat berduri dengan bunga berwarna putih dan kuning.
Massa yang memadati perempatan Sarinah untuk berunjuk rasa semakin banyak seiring waktu berjalan.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa juga meluber hingga ke dalam area Sarinah.
Hanya ada satu mobil komando yang terparkir di tengah kerumunan yang terus-menerus menghadirkan orator dari berbagai unsur.
Baca juga: Bukan Cuma Massa Aksi yang Shalat Depan Bawaslu RI, Aparat Juga
Sementara itu, dua ruas jalan MH Thamrin di depan Bawaslu steril dari massa. Selain Kostrad dan Paskhas AU, Satuan Brimob telah bersiaga dengan atribut lengkap.
Beberapa mobil polisi mulai dari meriam air, raisa (pengurai massa), dan barracuda telah terparkir di sekitar lokasi. Suasana hingga pukul 17.00 WIB di sekitar lokasi aksi masih kondusif.