Pihak kepolisian masih mendalami massa yang diduga telah disiapkan untuk menciptakan kerusuhan pasca-penetapan hasil rekapitulasi suara nasional.
Massa bayaran tersebut sebagian besar berasal dari luar Jakarta, seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan lainnya.
Menurut polisi, sekelompok orang ini datang ke Jakarta bukan untuk menyampaikan aspirasi menolak hasil penghitungan suara pilpres, melainkan memang sengaja melakukan kerusuhan.
Baca juga: Polisi Duga Kericuhan Dipicu Massa Bayaran, Ditemukan Amplop Berisi Uang
Terdapat sejumlah orang yang disebut sebagai preman diamankan petugas terkait kerusuhan berdalih demo menolak hasil Pemilu 2019.
Preman ini melakukan penyerangan kepada aparat keamanan yang bertugas.
Selain itu, asrama-asrama kepolisian yang ditinggali oleh keluarga anggota juga tak lepas dari perhatian para pembuat rusuh ini.
"Yang menyerang itu preman-preman yang dibayar, bertato," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Rabu (22/5/2019).
Baca juga: Perusuh 22 Mei, dari By Design, Massa Bayaran, hingga Dalang Kerusuhan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.