Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Berburu Foto di Depan Bawaslu Pascakerusuhan 22 Mei

Kompas.com - 23/05/2019, 19:59 WIB
Vitorio Mantalean,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lokasi di sekitar gedung Bawaslu RI Jakarta Pusat yang sempat jadi titik bentrokan antara polisi dengan massa semalam, pada Kamis (23/5/2019) menjadi spot berburu foto oleh sebagian kalangan.

Mereka membidik beragam objek, mulai dari aparat Brimob yang berjaga, kawat berduri yang rusak oleh massa, dan Sarinah yang berada di seberang Bawaslu. Kebetulan, kawasan ini masih lengang karena steril dari kendaraan bermotor dan masih dijaga aparat keamanan.

Salah satu dari mereka adalah Rifat (19), mahasiswa asal Bintaro, Jakarta Selatan. Rifat mengaku penasaran dengan lokasi yang semalam menjadi pusat perhatian imbas bentrokan polisi dengan massa pada Rabu (22/5/2019) malam usai demonstrasi.

Baca juga: Petugas Kebersihan Masih Terus Pungut Batu yang Dipakai Perusuh di Bawaslu Semalam

"Bingung aja beneran apa enggak. Penasaran pengin ngeliat langsung, dampaknya kayak gimana. Kalau bisa juga sekalian ngobrol sama orang sekitar, bener enggak sih yang kemaren di media itu," ujar Rifat kepada Kompas.com di Sarinah.

Petugas kebersihan di sekitar kawasan Sarinah membersihkan sampah batu yang digunakan para perusuh  di depan Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) malam.KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN Petugas kebersihan di sekitar kawasan Sarinah membersihkan sampah batu yang digunakan para perusuh di depan Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) malam.

"Ini lho kejadian kemarin 22 Mei yang dibilang berduka segala macem puncaknya di sini," imbuhnya.

Begitu pun halnya dengan Dio, pemuda 17 tahun yang baru lulus SMA. Ia mengaku memang menekuni dunia fotografi. Di sekitar Bawaslu, ia hendak mendokumentasikan sisi humanis aparat yang kerap kali terabaikan dari pemberitaan.

Baca juga: Senyum Anggota Brimob di Bawaslu Saat Diberikan Bunga oleh Warga

"Saya pribadi ingin mendokumentasikan kalau polisi-polisi ini juga manusia. Apalagi di Instagram katanya polisi pakai peluru, massa digebukin lah. Mungkin awal-awal kita kesel juga, polisi kok kelihatan jahat benar, sebelum makin ke sini makin banyak berita yang positif gitu," kata Dio.

Ia mengaku ingin mendokumentasikan langsung aktivitas polisi ketika kericuhan pecah Rabu malam, namun masih waspada dengan keselamatan dirinya.

"Pengin datang semalam, tapi saya sih belum berani karena kan masih panas-panasnya tuh. Belum berani sampai malem," kata Dio.

Senada dengan Dio, Piero (18) menyebut ingin mengimbangi pemberitaan negatif soal polisi dan kericuhan yang terjadi.

Barikade kawat berduri masih terpasang di depan Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019) siangKOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Barikade kawat berduri masih terpasang di depan Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019) siang

Ia berencana menggunakan foto-fotonya untuk memberi tahu kepada lingkaran terdekatnya agar tidak terpancing emosi oleh selentingan kabar burung yang bernada negatif tentang polisi.

"Pokoknya mendokumentasikan saja gitu, sisi lain dari kericuhan. Sama juga tadi banyak media atau media sosial yang mungkin sudah enggak netral gitu. Ya kita membantu lah untuk lingkungan kita sendiri kalau misalnya enggak separah itu," ucap Piero.

Baca juga: Cerita Usma soal Rokok Habis Dijarah Perusuh 22 Mei hingga Rugi Rp 20 Juta

Dia pun berencana bakal memberanikan diri untuk memotret langsung manakala ada aksi massa lagi di Bawaslu.

"Ya, rencananya pengin," katanya.

Untuk diketahui, aksi unjuk rasa massa yang berlangsung tertib pada Rabu malam di depan Bawaslu tercoreng dengan aksi ricuh provokator sekira pukul 20.00 WIB yang melempari aparat keamanan dengan berbagai benda.

Polisi kemudian melakukan serangan balasan dengan suar, gas air mata, dan meriam air.

Sejumlah titik di pusat perbelanjaan Sarinah mengalami kerusakan, mulai dari plang nama yang patah hingga bagian dinding yang jebol. Kericuhan baru reda pada Kamis (22/5/2019) jelang pagi hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli di Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli di Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan Terhadap 291 Perusahaan Soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan Terhadap 291 Perusahaan Soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com