"Kami pulang kampung dulu saja sambil menunggu ini (Pospol Sabang) kembali dibangun. Ini langsung pulang hari ini," ucapnya.
Warung rokok dan minuman ringan milik Rajab di Jalan KH Wahid Hasyim juga dijarah massa. Rajab menyebut tak ada barang dagangan dan uang yang tersisa dari warungnya.
"Rokok, minuman, Indomie, kopi, semua diambil. Ada uang tabungan juga kira-kira Rp 8 juta yang diambil, disisain Rp 100 perak pun enggak," kata Rajab.
Sama seperti Usma, Ismail, dan Suhama, Rajab mesti menyetop kegiatannya membuka warung untuk mengumpulkan modal kembali.
Baca juga: Cerita Rajab Kehabisan Modal karena Warung Dijarah dan Tabungan Rp 8 Juta Diambil Perusuh 22 Mei
Padahal, Rajab mempunyai dua orang karyawan yang mencari nafkah di warungnya.
"Berusaha cari modal dulu, libur dulu. Mungkin bukan rezeki kita ini, sudah ikhlas lah," ujar Rajab.
Namun, kesempatan itu urung terjadi imbas kerusuhan yang menyetop operasional Pasar Tanah Abang.
"Biasanya mah Rp 10 juta hingga Rp 15 juta per harinya. Kalau lagi bulan Ramadhan ini keuntungan bisa dua kali lipat, makanya ruginya bisa sampai Rp 20 sampai 30 jutaan lah ini," ucap Nasir, salah seorang pedagang di Pasar Tanah Abang.
Baca juga: Kerugian akibat Kerusuhan, Pedagang Pinggir Jalan hingga Tanah Abang
Nasir mengatakan, ia bahkan harus menjadwal ulang waktunya bertemu pelanggan. Sebab, beberapa pelanggannya berasal dari luar kota.
"Ruginya mah ada kali Rp 30 juta soalnya, kan, lagi bulan Ramadhan biasanya banyak yang makan, apalagi buka puasa abis belanja," kata Zaenal, asisten manajer Restoran AW Blok A Pasar Tanah Abang.
Ia juga harus buang-buang tenaganya, sebab meski toko tutup, dirinya harus tetap ke Pasar Tanah Abang mengecek instalasi air dan pendingin untuk memastikan dagingnya masih segar.
Baca juga: Pedagang Tanah Abang: Semoga Tak Ada Apa-apa, Saya Tak Sanggup Lari
"Iya masih tetap ke sini karena, kan, kita harus ngecek kondisi air, pendingin daging soalnya kalau dimatiin akan busuk daging kita," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.