Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Jadi Wakil Presiden atau Tidak, OK OCE Tetap Berjalan...

Kompas.com - 25/05/2019, 20:59 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno menjadi pembicara di peluncuran program Risbapreneur OK OCE Indonesia di Masjid Raya Palapa Baitussalam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Sabtu (25/5/2019).

Dalam pemaparan diskusinya, Sandi berbagi cerita mengenai perjalanannya membangun perusahanan konsultan keuangan.

Sandi mengatakan, dalam memulai usaha, dirinya hanya memiliki 3 karyawan dan mendapatkan berbagai kesulitan. Bahkan usahanya sempat jatuh. Bukanlah hal mudah saat itu baginya untuk bangkit lagi.

"Saya mulai dengan konsultan keuangan dari 3 karyawan awalnya, dan susah mendapat klien. Usaha yang dibangun sangat kecil dengan 3 karyawan dan invoice pertama saya dari klien itu Rp 10 juta," kata Sandi.

Baca juga: Sandiaga: Prabowo Tunggu Telepon Jokowi untuk Bertemu

Sandiaga mengaku tak akan melupakan proses menjadi pengusaha sukses. Untuk itu, ia ingin OK OCE dan Risbapreneur juga dapat mencetak pencipta lapangan kerja.

"Itu saya simpan sampai sekarang untuk menyemangati saya. Makanya jadi tidak jadi saya (wakil presiden), OK OCE tetap berjalan untuk saya berterima kasih pada Indonesia," ujar Sandi.

Sandiaga juga mengaku terkesan dengan program Risbapreneur di masjid ini lantaran anggotanya rata-rata kaum milenial.

"Saya sangat terkesan program inkubasi usaha berbasis masjid ini apalagi kalau di sini milenial semua,"ucap Sandi.

Risbaprenuer sendiri merupakan program inkubasi usaha berbasis masjid. Pelaku Risbapreneur ini kebanyakan para remaja masjid.

Sandi menjelaskan, masjid bukan sekedar tempat beribadah, melainkan dapat menjadi peradaban manusia untuk meningkat ilmu pengetahuan dan ekomoni.

Menurutnya, program-program usaha yang berbasis di masjid itu memiliki pasar tersendiri.
"Kita melihat betul masjid ini selalu dikunjungi dan akan jadi pasar yang akan memiliki traffic. Karena kegiatan ekonomi di sini akan dapat kelebihan paling tidak ada traffic, minimal lima kali sehari saat shalat fardu," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com