Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan seorang pria diseret dan dipukuli oleh sejumlah oknum anggota Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian RI beredar di media sosial Twitter, Facebook, dan aplikasi pesan WhatsApp pada Jumat (24/5/2019).
Dalam unggahan itu, dinarasikan bahwa korban dalam video merupakan seorang remaja belasan tahun yang tewas setelah kejadian pemukulan di halaman Masjid Al Huda, kawasan Kampung Bali, Jakarta Pusat.
Namun, pihak kepolisian mengklarifikasi informasi yang beredar di media sosial tersebut.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, salah satu pengguna media sosial Twitter mengunggah video yang menggambarkan situasi pemukulan pria oleh aparat kepolisian pada Jumat (24/5/2019).
Pemukulan itu diduga terjadi saat kerusuhan pada 22 Mei 2019. Masjid Al Huda terletak tak jauh dari Gedung Bawaslu yang menjadi lokasi awal demonstrasi. Menurut polisi, kerusuhan terjadi setelah massa yang melakukan demonstrasi membubarkan diri.
Dalam video berdurasi sekitar 45 detik ini, seorang anggota Brimob terlihat sedang menyeret seorang pria dan dibawa ke tempat parkiran.
Kemudian, beberapa anggota Brimob lainnya yang kebetulan tak jauh dari lokasi turut memukuli korban. Atas kejadian itu, pihak pengunggah menuliskan bahwa korban berusia 15 yang bernama Harun Rasyid tersebut meninggal dunia.
Hingga kini video itu masih bisa ditemukan di sejumlah media sosial.
Video yang menjadi viral itu kemudian menjadi polemik di media sosial. Ada yang mencoba memberi bantahan bahwa aksi pemukulan itu dilakukan oleh oknum Brimob Polri.
Sejumlah netizen yang memberikan pembelaan kemudian menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi di Thailand.
Namun, berdasarkan penelusuran Kompas.com dengan layanan pemetaan digital Google Maps, lokasi yang ada di dalam video memang Masjid Al Huda.
Tak lama, pihak kepolisian kemudian membuka suara atas kejadian itu. Polri membenarkan terjadinya aksi kekerasan yang dilakukan oknum Brimob.
Akan tetapi, menurut polisi, korban pemukulan dalam video itu tidak tewas seperti yang dinarasikan di media sosial.
"Pada kenyataannya orang yang dalam video tersebut adalah pelaku perusuh yang sudah kami amankan atas nama A alias Andri Bibir," ujar Kepala Biro Pelayanan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Sabtu (25/5/2019).
Baca juga: Viral Video Pria Dipukuli Aparat, Begini Penjelasan Polri
Dedi menyampaikan, Andri bertugas sebagai penyuplai pecahan batu kepada para perusuh untuk dilempari ke arah polisi. Andri, menurut polisi, juga menyiapkan jerigen berisi air untuk mengurangi rasa perih dari gas air mata.