Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN Amerika Serikat Ditemukan Tewas di Hotel Setelah Kebanyakan Konsumsi Minuman Keras

Kompas.com - 27/05/2019, 15:29 WIB
Walda Marison,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga asal California, Amerika Serikat Coleman Crown Dunn (35) ditemukan tewas di kamar Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan pada Senin, (27/5/2019).

Coleman tewas diduga karena sakit setelah banyak minum minuman keras.

Hal tersebut dibenarkan Kanit Reskrim Polsek Mampang, Iptu Anton Prihartono saat dikonfirmasi.

Semua berawal ketika Coleman mengeluhkan rasa sakit saat berada di dalam hotel pada Minggu (26/5/2019). Coleman kemudian memanggil sekuriti hotel agar dipanggilkan dokter.

Petugas sekuriti memanggil dokter Michelle untuk melakukan pemeriksaan terhadap Coleman. Kondisi fisik Coleman dikatakan kurang membaik lantaran terlalu banyak konsumsi minuman keras selama satu minggu.

"Keterangan yang didapat dari teman korban, sebelumnya korban pesta di tempat lain dan seminggu penuh meminum minuman beralkohol tinggi. Sebagai antisipasi, dokter Michelle membuat surat rujukan untuk digunakan jika sewaktu-waktu korban mengalami hal yang membahayakan jiwanya," kata Anton.

Keesokan harinya, seorang petugas melihat gerak gerik korban tidak dalam keadaan baik. Korban terlihat tidak vit sehingga dianjurkan pergi ke rumah sakit. Coleman mengikuti ajakan tersebut untuk pergi kerumah sakit.

Namu sebelum pergi ke rumah sakit, korban masuk kembali kamar mandi. Pintu kamar mandi pun ditutup. Setelah sekian lama, saksi mulai curiga karena korban tidak kunjung keluar dari kamar mandi.

Saksi memanggil kembali dokter Michelle untuk melakukan pemeriksaan. Pintu kamar mandi pun akhirnya dibuka dengan paksa.

"Saat pintu terbuka, korban terlihat sudah tidak bergerak dengan posisi terduduk di depan kloset masih dengan kaos yang tadi dikenakannya tanpa mengenakan celana dalam. Selanjutnya dokter Michelle melakukan tindakan pertama untuk menyelamatkan korban namun tidak ada respons atau gerakan dari korban," ucap dia.

Jenazah Coleman dibawa ke RS Fatmawati dan selanjutnya pihak Polsek telah melakukan olah TKP di lokasi.

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan ada dugaan bahwa korban meninggal dunia karena sakit dan selanjutnya korban dibawa menuju ke Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com