Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Diperiksa Terkait Kasus Makar Eggi Sudjana...

Kompas.com - 28/05/2019, 05:51 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat orang telah dimintai keterangan sebagai saksi oleh penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya terkait kasus makar yang menjerat Eggi Sudjana.

Keempat saksi tersebut adalah mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Mayjen (Purn) Kivlan Zen, politikus Partai Gerindra, Permadi Satrio Wiwoho atau biasa dikenal Permadi (74), anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Amien Rais, dan Ustaz Ansufri Idrus Sambo atau Ustaz Sambo.

Baca juga: Datang ke DPR, Keluarga Eggi Sudjana Adukan Kasus Makar ke Fadli Zon


Mantan Kepala Staf Komando Strategis Angkatan Darat (Kas Kostrad) Mayjen TNI Purnawirawan Kivlan Zen (tengah) menghadiri unjuk rasa menuntut diusutnya dugaan kecurangan Pemilu 2019 di Kantor Bawaslu RI, Jakarta, Kamis (9/5/2019). Polisi membubarkan unjuk rasa  tersebut karena tidak memiliki surat tanda terima pemberitahuan unjuk rasa. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra./hp.ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA Mantan Kepala Staf Komando Strategis Angkatan Darat (Kas Kostrad) Mayjen TNI Purnawirawan Kivlan Zen (tengah) menghadiri unjuk rasa menuntut diusutnya dugaan kecurangan Pemilu 2019 di Kantor Bawaslu RI, Jakarta, Kamis (9/5/2019). Polisi membubarkan unjuk rasa tersebut karena tidak memiliki surat tanda terima pemberitahuan unjuk rasa. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra./hp.

Kivlan Zen Mengaku Tak Hadiri Acara Diskusi Eggi

Kivlan Zen diperiksa sebagai saksi pada 16 Mei. Ia mengaku dicecar pertanyaan terkait video yang menampilkan Eggi Sudjana saat menyuarakan people power.

Saat ditanya penyidik, Kivlan mengaku tak menghadiri acara diskusi saat Eggi menyuarakan people power.

"Saya enggak menghitung (jumlah pertanyaannya). Soal saya sebagai saksi untuk Eggi Sudjana, (ditanyakan) terkait omongan (people power) saat 17 April. Saya bilang saya enggak hadir di situ (acara diskusi Eggi), saya enggak bisa menerangkan dong," kata Kivlan.

Baca juga: Kata Kivlan Zen soal Makar hingga Kabar Melarikan Diri....

Dalam pemeriksaan, Kivlan juga menginformasikan tentang aksi unjuk rasa yang ia lakukan bersama Eggi di depan kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, pada 9 Mei.

"Saya sendiri juga ngomong tentang pertemuan tanggal 5 Mei di Rumah Joeang. Tentang omongan bahwa ada kecurangan (dalam Pemilu 2019), sehingga saya sarankan tanggal 9 Mei ke Bawaslu (untuk menyampaikan pendapat)," ujarnya. 


Politikus Partai Gerindra, Permadi Satrio Wiwoho atau biasa dikenal Permadi (74) (baju hitam) di Polda Metro Jaya, Senin (20/5/2019).KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Politikus Partai Gerindra, Permadi Satrio Wiwoho atau biasa dikenal Permadi (74) (baju hitam) di Polda Metro Jaya, Senin (20/5/2019).

Permadi Mengaku Memiliki Perbedaan Pemahaman dengan Eggi

Selanjutnya, politikus Partai Gerindra, Permadi Satrio Wiwoho atau biasa dikenal Permadi (74) dimintai keterangan sebagai saksi pada 20 Mei.

Permadi mengaku dicecar 50 pertanyaan selama 8,5 jam oleh penyidik terkait seruan people power Eggi Sudjana.

"Ada 50 pertanyaan. Pertanyaan pertama itu apakah saya kenal dengan Eggi Sudjana. Saya bilang kenal, tapi tidak akrab dan belum tentu setahun sekali bertemu (Eggi Sudjana)," kata Permadi, Senin (20/5/2019).

Baca juga: Permadi: Saya Enggak Pernah Makar!

Permadi mengaku tidak mengetahui peristiwa ketika Eggi Sudjana berpidato terkait seruan people power di Jalan Kertanegara pada 17 April.

"Saya tidak pernah ke Jalan Kertanegara," ujar Permadi kepada awak media.

Ia pun merasa dirinya dijebak lantaran disebut hadir dalam acara saat Eggi Sudjana berpidato itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com