JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengendara mengeluhkan kemacetan di sekitar wilayah Slipi, Jakarta Barat pada Selasa (28/5/2019) sore.
Menurut sejumlah pengendara, kemacetan yang terjadi di kawasan Slipi ini tak seperti biasanya. Salah satu pengendara yang mengeluhkan hal itu ialah Samsidar.
Pria paruh baya yang sore ini ditemui Kompas.com tengah terjebak di tengah kemacetan Jalan Raya Penjompongan mengatakan bahwa kemacetan di sekitar Slipi akhir-akhir ini terasa melelahkan.
"Kerasanya parah, jadi seperti lelah sekali. Enggak tahu memang macetnya lebih panjang daripada biasa atau bagaimana. Mungkin biasa saja, cuma kok saya merasanya enggak kayak biasa. Bisa jadi efek lapar, pengin cepat-cepat sampai biar bisa buka di rumah," kata Samsidar.
Baca juga: Alasan Anda Dilarang Buka Jendela Saat Macet Mudik Nanti
Pengendara lain, Wicak, punya pendapat senada. Menurut dia, beberapa hari belakangan wilayah ini kerap dilanda kemacetan yang terasa lebih padat ketimbang biasa.
"Macet sih sudah langganan, ya Slipi. Jakarta mana yang enggak macet. Cuma memang akhir-akhir ini rada parah di sini. Apalagi kalau ketelatan kayak sekarang pulangnya, pasti kena," ujar Wicak ditemui di flyover Jalan Jatibaru Raya arah Slipi.
Namun, pengendara lain bernama Yohanes menampik hal itu.
Dia justru merasa kemacetan berkurang dibandingkan beberapa hari lalu ketika sejumlah ruas jalan di Ibu Kota ditutup untuk mengantisipasi kericuhan pada 21-22 Mei 2019.
"Enggak, ah. Biasa ini. Coba bandingin sama hari apa tuh yang jalanan ditutup-tutupin. Wih, sini macet parah, Tanah Abang macet parah juga. Ini malah redaan kalau perbandingannya sama pas jalan pada ditutup," kata Yohanes di Jalan Raya Penjompongan.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Metro Jakarta Barat AKBP Ganet Sukoco menyebut bahwa kemacetan panjang yang terjadi di wilayah Slipi, Jakarta Barat dan sekitarnya pada Selasa (28/5/2019) sore ini diakibatkan penumpukan kendaraan semata.
Dia menilai, kemacetan ini lumrah terjadi pada jam pulang kerja, terlebih selama bulan Ramadhan.
"Karena penumpukan volume kendaraan saja, enggak ada masalah atau gangguan. Itu seperti biasa kalau sore belakangan ini. Orang-orang pulang kerja ingin cepat-cepat sampai rumah," ujar Ganet saat dihubungi lewat sambungan telepon, Selasa sore.
Baca juga: PKL Caplok Trotoar, Jalan di Depan Pasar Tanah Abang Macet Parah
Ganet juga mengatakan bahwa titik penumpukan kendaraan paling parah berada di sekitar Gerbang Tol Penjompongan. Di sini, kata dia, kemacetan panjang bermula.
"Macet di Slipi hambatannya di Gerbang Tol Penjompongan. Di sana kan ada yang dari GBK, banyak di situ mobil yang langsung potong," kata Ganet.
"Macetnya jadi mengekor sampai lampu merah Slipi perempatan. Bahkan sampai ke Polda di Semanggi itu kemacetannya," ucap dia.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, kemacetan imbas penumpukan kendaraan di Gerbang Tol Penjompongan juga terjadi hingga ke arah Stasiun Karet.
Di Jalan Raya Penjompongan, arus lalu lintas pun tersendat hingga pukul 18.30 WIB. Sepeda motor hanya bisa melaju dengan kecepatan sekitar 5 km/jam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.