DEPOK, KOMPAS.com- S (11) harus terbaring lemah di rumah sakit Fahmawati lantaran sekujur tubuhnya mengalami luka bakar akibat disiram air mendidih oleh ibu angkatnya di rumahnya di kawasan Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat pada Jumat (24/5/2019) lalu.
S adalah seorang tunawisma dari Blok M yang diangkat menjadi anak oleh sepasang suami istri, SN dan U. S kemudian menjadi pengasuh anak kandung SN dan U yang masih kecil.
Ketua RW 002 RT 001, Kelurahan Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere, Suryadi menceritakan, hal tersebut terungkap pada Minggu (26/5/2019) karena adanya laporan warga yang curiga dengan kondisi S.
Saat itu, S sedang dijemur di bawah terik matahari untuk mengeringkan luka bakarnya.
“Karena kondisinya yang udah mengenaskan, akhirnya warga nanya ke anak itu sebenarnya dia kenapa,” ucap Suryadi, di Jalan Haji Limun, Pangkalan Jati, Cinere, Depok, Jawa Barat, Selasa.
Baca juga: ART Tewas di Toilet Setelah Dikurung dan Dianiaya Majikan
Suryadi mengatakan, awalnya S sempat tidak mengakui kalau ia terluka lantaran dianiya oleh ibu angkatnya.
Namun, seiring berjalannya waktu ia pun mulai membeberkan perlakuan ibu angkatnya itu.
Kepada Suryadi, S menceritakan, ia disiram ibunya menggunakan air mendidih lantaran ibunya kesal.
“Jadikan abis beli Soto, nah namanya juga anak kecil becanda, plastik sotonya ditempel-tempelin lah ke anak ibunya kemudian anak itu nangis ngadu ke ibu angkatnya,” ucapnya.
Karena marah anaknya nangis, ibu angkatnya itu kemudian langsung memasak air khusus untuk menyiram S.
“Ibunya itu bilang begini ‘Itu kan panas, anak saya kasihan ini, nih rasain, panas kan’,” ucap Suryadi menirukan ibu angkat S.
Baca juga: Polisi Bongkar Makam Bayi yang Tewas Dianiaya Ayahnya di Kebon Jeruk
Ia mengatakan, S kerap kali dianiaya oleh SN (ibu angkatnya) apabila tengah kesal dan membuat kesalahan.
Meski ia sering dianiaya, S selalu menutupi apa yang dilakukan ibu angkatnya itu.
“Dia kalau abis dipukulin atau dibotakin gitu bilangnya pasti karena kesalahan dia. Tidak pernah dia menjelekkan ibunya,” ujar Suryadi.
S mengalami trauma