DEPOK, KOMPAS.com- Ketua RW 002 RT 001 Kelurahan Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere, Suryadi mengatakan, S (11), anak perempuan yang menjadi korban kekerasan oleh ibu angkatnya, SN, mengalami trauma.
Kondisi itu dikatakan Suryadi setelah menengok S yang dirawat di Rumah Sakit Fatmawati. Suryadi mengatakan, S ketakutan dan menangis ketika disentuh orang lain yang tak dikenalnya.
“Saat dipegang tubuhnya pas mau disuntik sama suster dia nangis, badannya gemetar. Mungkin dia menganggap akan melakukan hal kekerasan dengannya,” ucap Suryadi, di lokasi, Rabu (29/5/2019).
Baca juga: Gara-gara Kuah Soto, Anak Perempuan Disiram Air Panas oleh Ibu Angkatnya di Depok
Menurut Suryadi, trauma terjadi karena S tak hanya sekali mengalami kekerasan fisik
S kerap mendapat perlakuan buruk dari ibu angkatnya itu jika melakukan kesalahan.
“Bahkan kalau pun S tidak salah, ia tetap jadi korban kalau ibunya lagi kesal,” ucap Suryadi.
Suryadi mengatakan, saat ini S tengah mendapat pendampingan mental oleh pihak rumah sakit dan Pemerintah Kota Depok.
“Ada pendampingan mental khusus dari dokter sama dari Pemkot juga ada yang mendampinginya, hari ini juga dia sudah boleh pulang,” ucapnya.
Sebelumnya, S (11) harus terbaring lemah di rumah sakit Fahmawati lantaran sekujur tubuhnya mengalami luka bakar akibat disiram air mendidih oleh ibu angkatnya di kediamannya di kawasan Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat pada Jumat (24/5/2019) lalu.
S adalah seorang tunawisma dari Blok M yang diangkat menjadi anak oleh sepasang suami istri, SN dan U untuk menjadi pengasuh satu anak kandung mereka yang masih kecil dan menjadi asisten rumah tangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.