JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta menyatakan, terjadi penurunan pengguna MRT saat terjadi aksi demonstrasi di Jakarta pada 22 Mei ini. Dari rata penggunan MRT 80 ribu per hari, jumlah pengguna pada 22 dan 23 Mei anjlok ke angka 40 ribu.
"Tanggal 22 turun hingga 40 ribuan. Memang sebelumnya rata - rata penumpang kita 80 ribu. Bahkan di dua hari terakhir angka 89 ribu," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta, Wiliam Sabandar saat ditemui di Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (29/5/2019).
Jumlah penumpang menurun drastis lantaran Stasiun Bundaran HI ditutup saat demonstrasi itu berlangsung. Padahal penumpang terbanyak naik dari stasiun Lebak Bulus ke Bundaran HI.
Baca juga: Pascakerusuhan 22 Mei, Penjagaan di Stasiun MRT Masih Diperketat
"Rata rata penumpang memang dari situ. Itu penumpang loyal kami," kata Wiliam.
Setelah 22 Mei, dia mengatakan jumlah penumpang kembali ke angka rata-rata normal. Saat ini, angka rata-rata penumpang sudah mencapai 81.388 per hari.
Pada 21 dan 22 Mei ini terjadi aksi unjuk rasa yang berujung rusuh di Jalan MH Thamrin, tepatnya di depan gedung Bawaslu, Jakarta Pusat dan sejumlah tempat lain di Jakarta Barat. Karena peristiwa tersebut, polisi menutup sejumlah ruas jalan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan