JAKARTA, KOMPAS.com - Pemindahan pedagang yang berjualan di Jalan Jatibaru Raya ke jembatan penyeberangan multiguna (skybridge) Tanah Abang rupanya tak melulu berbuah manis.
Padahal, ditilik dari segi lokasi, pedagang yang berjualan di skybridge Tanah Abang memperoleh tempat yang lebih layak.
Sejumlah pedagang memang mengalami kenaikan laba secara signifikan, tetapi beberapa di antaranya berkata lain.
Sebagian pedagang itu mengaku rindu masa-masa berjualan di Jatibaru. Apalagi, jelang Lebaran seperti saat ini.
Baca juga: Trotoar Pasar Tanah Abang Dipakai untuk Parkir
Fadli, pedagang kerudung, misalnya. Ia tak menampik bahwa lokasinya berdagang saat ini jauh lebih nyaman.
"Ditanya enak mana, jauh lebih enak di sinilah, mas-nya boleh tanya ke semua pedagang. Ya, di sini kita enggak kena panas, bisa tidur, rapiin barang juga enak," kata Fadli ditemui Kompas.com di kiosnya, Rabu (29/5/2019) siang.
Namun, Fadli menyebut bahwa animo pembeli tidak setinggi saat dia masih berjualan di Jatibaru.
Dia pun tak bisa membuka banyak kios sebagaimana yang dia lakukan dulu di trotoar Jatibaru.
"Apalagi kayak saya yang jualan ginian (kerudung). Ini kan bisa dibilang setiap musim ya flat saja, enggak dalam rangka mau Lebaran terus jadi ramai. Dulu masih mending, soalnya saya bisa buka 2-3 kios jadi enggak kerudung doang. Dari sana bisa dapat dua kali lipat (penghasilan)," papar dia.
Senada dengan Fadli, Sulis, pedagang kaos, mengatakan bahwa orang yang wara-wiri di skybridge Tanah Abang tak semuanya bertujuan belanja.
"Mas lihat saja sendiri, lebih ramai mana di sini apa di bawah? Sini ramai, iya, tapi coba bandingin sama di bawah. Di bawah itu pembeli yang datang benar-benar niat mau beli bukan kayak di sini sekadar lewat," ucap Sulis.
"Pertama, mereka malas naik-naik lagi ke atas. Itu yang dari bawah. Yang dari stasiun, lewat sini kan rata-rata mau menyeberang ke (Pasar) Blok G. Tujuan mereka ke sana, bukan di sini," kata dia lagi.
Ari, pedagang busana muslim punya pendapat berbeda. Dia menengarai, turunnya omzet yang ia peroleh ketimbang saat berdagang di Jatibaru diakibatkan tata letak skybridge Tanah Abang yang rapi.
Baca juga: H-7 Lebaran, Pedagang di Skybridge Tanah Abang Obral Dagangan
Menurut dia, pembeli enggan belanja di skybridge yang rapi itu karena menduga harga di sana lebih mahal.
"Yang namanya orang ke Tanah Abang itu kan dia sudah tahu apa yang mau dia cari. Baju-baju murah, ya kan? Kalau di sini kan 'potongannya' enggak kelihatan murah lagi jadinya," ucap Ari.