Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com dan ACT #BerbagiCeria dengan Korban Kebakaran Kampung Bandan

Kompas.com - 03/06/2019, 23:57 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korban kebakaran Kampung Bandan, Pademangan, Ancol, Jakarta Utara, terpaksa menjalani bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri yang berbeda dari biasanya.

Kebakaran hebat yang menghanguskan rumah mereka beberapa waktu lalu seolah menjadi mimpi buruk bagi Sri Mulyati (42) dan warga lainnya.

Insiden tersebut membuat mereka harus mengubur dalam-dalam rencana silaturahim dan mudik ke kampung halaman. 

Baca juga: Syukur Mohani di Tengah Cerianya #BerBagiCeria dengan Warga Kampung Bandan

Saat ditemui Kompas.com pada Senin (3/6/2019), tampak Sri bersama suami dan empat anaknya tengah duduk merenung di dalam sisa bangunan rumah dengan beralaskan tenda.

Sri mengatakan, ia dan keluarga terpaksa tidak pulang kampung ke Wonogiri, Jawa Tengah, akibat musibah yang mereka alami. 

"Sebelum ada musibah kita ada niatan mau pulang kampung, tetapi setelah ada musibah begini, mana bisa lagi, Mbak," ucap Sri di lokasi kebakaran, Jakarta Utara, Senin.

Baca juga: Hari Ini, Nantikan Keseruan #BukBerCeria Bersama Korban Kebakaran Kampung Bandan

Ia mengaku harus terus mencari uang untuk membantu suaminya yang tengah sakit dan menyambung hidup.

"Boro-boro mudik, bikin ketupat saja kayaknya tidak buat lagi tahun ini, Mbak. Kita fokus cari uang sekarang, apalagi suami saya udah tidak kerja lagi,” ujarnya. 

Pembagian paket makanan oleh Kompas.com dan ACT di Kampung Bandan, Senin (3/6/2019).Dokumen ACT Pembagian paket makanan oleh Kompas.com dan ACT di Kampung Bandan, Senin (3/6/2019).
Sri mengatakan, dirinya tak bisa memperbaiki rumahnya yang hangus terbakar karena terhambat kondisi ekonomi. 

Baca juga: Korban Kebakaran Kampung Bandan Mulai Bangun Rumah Pakai Uang Pribadi, Habiskan Puluhan Juta

"Ya ampun boro-boro buat nyicil bangun rumah, kita saja masih pada bisa makan dan hidup sudah bersyukur banget," kata Sri. 

Ia mengatakan, keluarganya seringkali tidur berpindah-pindah tempat ketika hujan datang. Sebab, rumah mereka saat ini hanya dilindungi sebuah tenda.

Sama halnya dengan Sri, Wahyuni (42), mengaku tahun ini menjadi Lebaran yang berbeda sebab dirinya tak bisa pulang kampung berkumpul dengan sanak saudara. 

Baca juga: Lurah Ancol Imbau Korban Kebakaran Kampung Bandan Tak Bangun Rumah Permanen

Hanya tersisa pakaian yang melekat di tubuh Wahyuni dan keluarga.

"Biasanya menjelang tiga sampai empat (hari jelang Idul Fitri) ada persiapan pulang kampung, sekarang kami malah mantau rumah,” ucap Wahyuni sambil mengecat rumahnya.

Selain itu, Wahyuni mengaku tak lagi bisa membuat kue lebaran.  

Baca juga: Korban Kebakaran Sepakat Kampung Bandan Ditata Ulang, tetapi...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com