Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Porter Stasiun Turut Berikan Penghormatan kepada Pemudik...

Kompas.com - 08/06/2019, 22:27 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah porter stasiun berseragam jingga dan petugas kebersihan berseragam biru tampak berbaris bersama beberapa pegawai PT KAI dengan jarak yang agak renggang di tepi peron Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6/2019).

Saat KA Majapahit berangkat pukul 17.00 WIB, mereka kompak menyilangkan tangan kanan di dada, sekilas mirip pemain sepak bola waktu menyanyikan lagu kebangsaan negaranya.

Ketika kereta sudah tak tampak di depan mata mereka, adegan itu usai.

Rupanya, adegan ini merupakan bentuk penghormatan kepada para penumpang kereta api yang akan meninggalkan stasiun.

"Sebagai insan kereta api, sebagai penyedia jasa artinya kita melayani, mengucapkan terima kasih kepada para penumpang. Itu ibarat bentuk penghormatan dan terima kasih kami pada pelanggan," ujar Executive Vice President PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Dadan Rusdiansyah kepada Kompas.com, Sabtu (8/6/2019) sore.

Baca juga: Cerita Para Porter yang Tak Bisa Mudik Saat Lebaran

Penghormatan sejumlah pegawai stasiun di area peron kepada penumpang kereta api banyak diperbincangkan akhir-akhir ini.

Beberapa dokumentasinya tersebar di media sosial. Wajar jika hal ini menyita perhatian karena "ritual" ini terbilang baru.

"Mulainya tahun 2018. Itu pertama kita di Daop (daerah operasi) 1 Jakarta. Karena diapresiasi oleh masyarakat, akhirnya diadopsi KAI Pusat jadi berlaku untuk seluruh daerah, hanya di stasiun pemberangkatan awal," ucap Dadan.

Menariknya, kata Dadan, penghormatan ini tidak wajib, bahkan untuk pegawai PT KAI.

"Kami sebetulnya tidak ada paksaan dan sanksi, karena itu harus keluar dari sanubari kita. Pegawai pun tidak disanksi (jika tidak melakukan)," kata dia.

Walau begitu, para petugas stasiun yang berada di peron tetap melakukan penghormatan tersebut saban kereta api "melepas sauh", termasuk juga para porter dan petugas kebersihan stasiun yang meruapakn pegawai outsource.

"Kereta api adalah hidup saya"

Sukardi (60) merupakan seorang porter Stasiun Pasar Senen. Sabtu sore itu, Sukardi turut berjajar bersama pegawai stasiun lainnya dalam rangka melepas KA Majapahit dengan penghormatan.

"Itu cuma, ya, tanda terima kasih kita-kita semua saja. Atas jasa ini lho, sudah pakai jasa kita bawa barang," ucap Sukardi kepada Kompas.com.

Menurut Sukardi, semua rekannya sesama porter juga menyimpan perasaan serupa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com