"Ini (penghormatan) mah dari kita-kita sendiri semua teman-teman porter. Dari kita memang ingin berterima kasih, karena ini kan ekonomi kita dari penumpang. Istilahnya begitu," ujar pria asal Klaten, Yogyakarta itu.
Begitu pula Syamsul, seorang porter lain di Stasiun Pasar Senen. Dia melakukan hal itu karena merasa terdorong untuk berterima kasih pada para penumpang.
"Memang kita bukan (pegawai PT KAI), tetapi kita tetap bantu kereta api, bantu-bantu sampai pembersihan di rel-rel juga. Ini juga terdorong namanya juga, bantuin KAI menghormati penumpang yang sudah pakai jasanya," ujar Syamsul.
Baca juga: Saat Porter Stasiun Beri Penghormatan kepada Penumpang yang Berangkat
Senada dengan Sukardi, Syamsul merasa bahwa ia perlu berterima kasih pada penumpang kereta api yang secara tidak langsung telah menghidupi dia dan keluarganya.
Sukardi menyebut, para porter telah memiliki "jatah" kereta untuk dihormati.
Karena, pada dasarnya, adegan ini merupakan simbolisasi terima kasih pada penumpang kereta api secara umum, bukan sebatas pada penumpang yang telah menggunakan jasanya.
"Semua yang baju oranye ini sudah bagi-bagi, saya kereta ini, kamu kereta ini. Ini penghormatan saja ke penumpang banyak," kata Sukardi.
"Kita semua berusaha menghargai penumpang dan membuat mereka merasa dihargai. Wong kereta api adalah hidup saya, kok," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.