Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Mudik Gratis, Jumlah Penumpang Arus Balik di Terminal Pulogebang Naik 2 Kali Lipat

Kompas.com - 10/06/2019, 11:42 WIB
Vitorio Mantalean,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pemudik yang kembali ke Jakarta melalui Terminal Bus Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur melonjak secara signifikan dibandingkan tahun 2018. Hal itu terjadi pada puncak arus balik 2019, Minggu (9/6/2019).

Kepala Satuan Pelaksana Operasional dan Kemitraan Terminal Bus Terpadu Pulogebang, Emiral August mencatat, kenaikan tersebut mencapai lebih dari 100 persen.

"Tahun sekarang puncak arus balik itu di H+3, Minggu. Jumlahnya 14.612 orang, kendaraannya 555 unit. Itu kami mencatat dari pukul 00.00 sampe 24.00," ujar Emiral kepada Kompas.com, Senin (10/6/2019) pagi.

Jumlah ini jauh melampaui torehan pada puncak arus balik 2018 silam, ketika jumlah pendatang yang tiba di Terminal Pulogebang hanya berjumlah 6.988 orang.

Baca juga: Tiket Pesawat Mahal, PO Bus di Terminal Pulogebang Dibanjiri Pemudik ke Sumatera

"Kalau total itu dari hari H Lebaran sampai H+3 itu yang datang totalnya sekitar 23 ribuan penumpang. Itu meningkat dari tahun lalu," kata dia.

Lonjakan signifikan ini, lanjut Emiral, turut disumbang oleh kedatangan para pemudik yang mengikuti program Mudik Gratis Bersama Pemprov DKI Jakarta yang baru diselenggarakan pada tahun ini. Mereka baru tiba di Terminal Pulogebang bertepatan dengan puncak arus balik, Minggu.

"Peningkatannya lebih dari 100 persen karena ada penambahan dari kegiatan arus balik gratis yang diselenggarakan Pemprov DKI, jumlahnya sekitar 6000-an penumpang, kendaraannya 220 unit," ia menjelaskan.

"Tetap masih banyak yang reguler, sekitar 8.000-an. Itu kan tetap ada peningkatan dari tahun lalu yang cuma 6.000 sekian," tambah Emiral.

Jumlah ini pun belum termasuk angka kedatangan arus balik yang baru tiba di Terminal Pulogebang pada Senin dini hari akibat terjebak macet. Menurut Emiral, arus balik masih akan terus terjadi hingga beberapa hari ke depan.

"Ada keterlambatan di ruas jalan tol karena serentak pemudik hari ini kerja, sehingga ada yang baru tiba masuk catatan untuk Senin. Ini masih terus ada yang datang sampai siang ini dan rata-rata jumlahnya mulai berkurang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com