JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir, ramai dibahas di media sosial mengenai anggaran mudik gratis yang diselenggaran Pemprov DKI.
Anggaran Rp 14 mililar untuk mudik gratis itu menuai perdebatan.
Sebab, jika dibagi dengan jumlah 300-an bus atau jumlah pemudik sebanyak 17.427, biaya untuk satu orang pemudik mencapai Rp 823.500. Anggapan tersebut dibantah oleh Pemprov DKI Jakarta.
Berdasarkan data yang dirilis Dinas Perhubungan DKI pada Minggu (9/6/2019), dari Rp 14 miliar anggaran itu, sebanyak Rp 11,4 miliar digunakan untuk menyewa 594 bus.
Baca juga: Penjelasan Anies soal Anggaran Mudik Gratis DKI yang Dipertanyakan
Adapun 594 bus itu terdiri dari 372 bus mudik dan 222 bus balik dengan kapasitas per bus 54 orang. Jika dibagi, maka harga sewa per bus rata-rata Rp 19,3 juta.
Kemudian, jika sewa per bus dibagi per orang maka biaya per orang hanya Rp 358.000.
Bus-bus tersebut diberangkatkan ke 10 kota tujuan yakni Ciamis, Kuningan, Tegal, Pekalongan, Semarang, Kebumen, Solo, Wonogiri, Yogyakarta, dan Jombang.
Sementara itu, Rp 2,5 miliar sisanya digunakan untuk menyewa 62 truk pengangkut motor, pajak, pengawasan, pelaksanaan, dan pengelolaan acara.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah anggaran untuk program mudik gratis terlalu tinggi seperti yang diperbincangkan di media sosial.
Baca juga: Anggaran Mudik Gratis Pemprov DKI Dipertanyakan, Ini Penjelasan Dishub
Ia menyebut, DKI tak hanya menanggung ongkos mudik, tetapi juga ongkos balik ke Ibu Kota.
"Jadi ada satu hal yang pasti, bahwa program mudik gratis itu PP (pulang pergi) jadi bukan hanya satu jalan jadi dibiayai untuk berangkat dan kembali lagi ke Jakarta. Ada infografis dari Dishub nanti bisa dicatat di situ lebih detailnya," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/6/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.