Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/06/2019, 20:50 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Arus balik pada libur Lebaran 2019 dinilai para sopir bus jurusan Pulau Sumatera menuju Jakarta paling lancar dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Bagio (42), pengemudi bus Adhi Prima jurusan Palembang-Jakarta, misalnya, mengatakan bahwa arus tahun ini lebih baik dari tahun lalu.

"Kalau dibanding tahun lalu, mending sekarang. Sekarang itu lebih lancar, baik Jakarta-Merak dan Bakauheni-Lampung. Apalagi sekarang truk-truk belum beroperasi," kata dia saat ditemui di Terminal Kalideres, Senin (10/6/2019).

Baca juga: Macet 19 Km saat Arus Balik Lebaran, Ini Kata Menhub

Menurut dia, mudik tahun sebelumnya begitu melelahkan bagi para sopir bus. Mereka terjebak kemacetan lebih kurang 24 jam.

"Tahun lalu macet parah dari jam 12 malam bisa sampai jam 12 malam lagi, kemarin lancar tidak ada kemacetan dari Jakarta-Merak sampai selesai dari pelabuhan. Hanya macet di pelabuhan saja," ucap Bagio.

Sementara itu, Ion (39), sopir bus dari Lampung menuju Jakarta, mengatakan bahwa penumpukan kendaraan memang sempat terjadi di Pelabuhan Bakauheni ketika hendak menyeberang ke Pelabuhan Merak.

Kemacetan itu terjadi sejak Sabtu (8/6/2019) dan Minggu (9/6/2019). 

"Kalau dari Bakauheni ini agak macet karena antrean, kalau dulu kan dibagi menjadi beberapa antrean jadi enggak menumpuk, tetapi memang semalam itu agak macet," kata dia.

Ia harus menunggu hingga 3 jam di sekitar Pelabuhan untuk menunggu antrean kapal yang akan mengangkut mereka menuju Pelabuhan Merak.

Namun, menurut dia, tak ada protes dari penumpang-penumpang. Sebab, para penumpang menduga, kemacetan yang terjadi akan lebih lama.

Baca juga: 186.768 Penumpang Turun di Soekarno-Hatta pada Puncak Arus Balik

Hal serupa disampaikan oleh Ridwanto (44) yang juga membawa penumpang dari daerah Palembang.

Ia mengatakan, antrean kendaraan di daerah Tol Bakauheni sempat mencapai pintu keluar Tol Sudimulyo, Lampung Selatan.

Hanya saja, kata dia, jika dibandingkan dengan tahun lalu, kemacetan tahun ini hanya terjadi di sekitar pelabuhan.

"Kemarin macet sampai dari pintu keluar Tol Sudimulyo, tetapi kalau dibanding tahun lalu mending sekarang, kemacetan cuma terjadi di sekitar pelabuhan, enggak ada titik-titik lain, cuma antrean masuk kapal saja," ucap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Eks Napi Narkoba Asal China Ditangkap di Penjaringan karena Palsukan Identitas

Eks Napi Narkoba Asal China Ditangkap di Penjaringan karena Palsukan Identitas

Megapolitan
Aksi Ayah di Jagakarsa Bunuh 4 Anak Kandungnya Bermula dari 'Nina Bobokkan' Si Bungsu

Aksi Ayah di Jagakarsa Bunuh 4 Anak Kandungnya Bermula dari "Nina Bobokkan" Si Bungsu

Megapolitan
Divonis Penjara Seumur Hidup, 3 Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Diberi 3 Hak Tanggapi Putusan

Divonis Penjara Seumur Hidup, 3 Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Diberi 3 Hak Tanggapi Putusan

Megapolitan
Polisi: Pelaku Begal di Flyover Kranji Terancam 9 Tahun Penjara

Polisi: Pelaku Begal di Flyover Kranji Terancam 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Sempat Tusuk Perutnya Pakai Pisau

Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Sempat Tusuk Perutnya Pakai Pisau

Megapolitan
Motornya Mogok, Pemuda Dibegal Saat Tunggu Jemputan di Flyover Kranji

Motornya Mogok, Pemuda Dibegal Saat Tunggu Jemputan di Flyover Kranji

Megapolitan
3 Oknum TNI Pembunuh Imam Maskur Usai Vonis: Siap Seumur Hidup, Siap Dipecat!

3 Oknum TNI Pembunuh Imam Maskur Usai Vonis: Siap Seumur Hidup, Siap Dipecat!

Megapolitan
Pemkab Bekasi Bentuk Tim Pengawas untuk Jaga Netralitas ASN Jelang Pemilu 2024

Pemkab Bekasi Bentuk Tim Pengawas untuk Jaga Netralitas ASN Jelang Pemilu 2024

Megapolitan
Dua dari Tiga Begal di 'Flyover' Kranji Ditangkap, Sempat Kabur Naik Angkot

Dua dari Tiga Begal di "Flyover" Kranji Ditangkap, Sempat Kabur Naik Angkot

Megapolitan
Kontrakan Terbakar akibat Ledakan Tabung Gas Bocor, 3 Warga di Ciledug Terluka Bakar

Kontrakan Terbakar akibat Ledakan Tabung Gas Bocor, 3 Warga di Ciledug Terluka Bakar

Megapolitan
Mayat Perempuan Ditemukan di Apartemen Bogor, Ada Luka di Punggung dan Leher

Mayat Perempuan Ditemukan di Apartemen Bogor, Ada Luka di Punggung dan Leher

Megapolitan
Korban Sebut Ciri Pelaku yang Remas Payudara di Tangsel: Tubuhnya Gempal dan Berkumis

Korban Sebut Ciri Pelaku yang Remas Payudara di Tangsel: Tubuhnya Gempal dan Berkumis

Megapolitan
Bocah Laki-laki di Koja Diduga Dicabuli Pelatih Silatnya

Bocah Laki-laki di Koja Diduga Dicabuli Pelatih Silatnya

Megapolitan
Tulisan “Puas Bunda Tx For All” Ditulis dengan Darah Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Tulisan “Puas Bunda Tx For All” Ditulis dengan Darah Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Megapolitan
Polda Metro Sebut Bukan SYL yang Laporkan Dugaan Pemerasan oleh Firli Bahuri

Polda Metro Sebut Bukan SYL yang Laporkan Dugaan Pemerasan oleh Firli Bahuri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com