Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penusukan Ibu dan Anak Menjelang Sahur di Tangerang

Kompas.com - 12/06/2019, 19:12 WIB
Verryana Novita Ningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pembunuhan terjadi di Kavling Deplu Adam Malik, Larangan, Tangerang pada Minggu (2/6/2019) pukul 02.00.

Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota AKBP Dicky Ario Yustisianto mengatakan, motif sementara dari peristiwa ini adalah pencurian.

"Motif sementara adalah percobaan pencurian," kata Dicky, Rabu (11/06/2019).

Menjelang sahur, FA (16) yang merupakan anak dari T terlibat perkelahian dengan RS (27). RS diduga pelaku pencurian di rumah tersebut. Namun, polisi masih melakukan penyelidikan karena tidak ada barang yang hilang.

FA dan pria yang diduga pencuri itu tewas dalam kejadian ini karena luka tusuk. Dalam kasus ini, polisi juga mengamankan dua pisau dari rumah tersebut.

Baca juga: Kasus Pembunuhan di Tangerang, Polisi Periksa Suami Korban

Sementara itu, ibu FA, T (40) juga menjadi korban penusukan.

Menjelang waktu sahur itu, ia berlari dan berteriak minta tolong kepada warga. Menurut keterangan warga setempat, T berteriak hingga ke portal perumahan dekat minimarket. Dia meminta pertolongan sambil memegangi perutnya yang berlumuran darah.

"Teriak sampai portal, terus ditolong sama warga sekitar, lalu satpam datang," kata salah satu warga yang ditemui di dekat lokasi.

Setelah T ditolong oleh warga, beberapa warga masuk ke dalam rumah T, lalu menemui FA dan RS tewas bersimbah darah di lantai rumah.

"Sudah berdarah-darah, warga langsung ramai untuk panggil polisi," kata warga lain, Bibi.

T memiliki luka terbuka di bagian perut, tetapi perempuan tersebut berhasil bertahan hidup setelah dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.

"Korban FA yang merupakan anak dari T tutup usia setelah menerima luka terbuka pada bagian pinggang sebelah kiri," jelas Dicky.

Atas kejadian ini, delapan saksi telah diperiksa. Mereka termasuk petugas keamanan dan penjaga minimarket dekat rumah.

Kendati demikian, polisi hingga saat ini belum menetapkan tersangka. Dicky mengatakan pemeriksaan masih berlanjut.

"Kami sudah meminta keterangan suami dan anak kedua korban, kita masih menunggu saksi kunci, yaitu T untuk dimintai keterangan," terang Dicky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com