Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antusiasme Warga Meneropong Planet Jupiter di Planetarium

Kompas.com - 12/06/2019, 20:11 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana di Planetarium Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat berubah semarak, Rabu (12/6/2019) malam ini. Warga berbondong-bondong hendak menyaksikan secara langsung penampakan planet Jupiter yang terbilang langka dengan teropong bintang milik Planetarium Jakarta.

Seorang pengunjung, Fitra menyebutkan, ia dan keluarganya sengaja datang dari Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, hanya untuk melihat planet Jupiter.

"Memang bela-belain sama Ibu dan keluarga dari Pamulang. Mau ke sini nonton, apalagi yang kecil-kecil kan pada belum pernah ke sini," ujar Fitra.

Ia menyempatkan datang bertujuh ke Planetarium dengan memboyong tiga orang adik yang masih bersekolah dasar.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Bukan Air, Hujan di Jupiter dan Saturnus Berupa Berlian

Hingga pukul 18.30 WIB, suasana di Planetarium tampak ramai oleh pengunjung. Tak kurang dari 80 pengunjung tengah menanti nama mereka dipanggil bergiliran ke lokasi peneropongan. Sementara itu, pengunjung lainnya terus berdatangan untuk mendaftarkan diri. Registrasi ditutup pukul 19.30 WIB.

Anak-anak tak ketinggalan meramaikan suasana. Jumlah mereka cukup banyak di antara para pengunjung. Mereka didampingi saudara maupun orangtuanya demi memenuhi rasa ingin tahu mereka terhadap penampakan planet Jupiter.

Ilam, salah satu pengunjung yang membawa dua orang anaknya mengatakan, anak-anaknya kegirangan ketika ia beritahu soal rencana melihat planet Jupiter di Planetarium Jakarta pada hari ini.

"Memang kebetulan lagi libur, jadi pengin lihat planet Jupiter-nya. Mereka excited ya, karena baru pertama kali juga ke sini," kata Ilam yang datang darj Pademangan, Jakarta Utara.

"Biar mereka lihat ilmu pengetahuan yang mereka suka, sains mereka suka. Supaya ada pengalamanlah," kata dia.

Para pengunjung berharap agar cuaca di sekitar Jakarta pada malam ini tidak mendung sehingga planet terbesar di tata surya itu dapat terlihat jelas.

Hal itu antara lain diutarakan Abraham, pelajar asal Rawamangun, Jakarta Timur.

"Semoga Jupiter-nya kelihatan bagus, langitnya cerah. Saya soalnya penasaran sama bentuknya kalau ngelihat langsung, lihatnya kan cuma di buku pelajaran biasa," kata Abraham.

Planetarium Jakarta membuka peneropongan planet Jupiter secara gratis bagi publik sejak Senin lalu. Rencananya, peneropongan itu bakal berlangsung sampai Senin pekan depan, minus dua hari di akhir pekan.

Registrasi dilakukan secara langsung di Planetarium Jakarta pukul 18.30-19.30 WIB. Setelahnya, para pengunjung akan dipanggil satu per satu untuk menuju lokasi peneropongan.

NASA telah memberitakan bahwa planet Jupiter akan terlihat lebih terang sejak 10 Juni 2019, ketika Jupiter, Bumi, dan matahari berada dalam satu garis lurus. 

NASA juga menyatakan bahwa bulan Juni ini merupakan bulan yang penuh fenomena astronomi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com