Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Setiabudi Tengah Ditutup, Sejumlah Pengendara Bingung

Kompas.com - 17/06/2019, 10:34 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Setiabudi Tengah di Jakarta Selatan ditutup mulai Senin (17/6/2019) ini hingga 20 September tahun depan terkait adanya pengerjaan proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek.

Jalan tersebut diberi penutup seng berwarna putih setinggi kurang lebih 2 meter.

Di salah satu sisi pembatas tersebut ditempeli spanduk bertuliskan "Sehubungan dengan ada pekerjaan proyek percepatan pembangunan kereta api ringan/light rapid transit (LRT) terigrasi Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, maka untuk sementara Jalan Setiabudi Tengah akan dilakukan penutupan".

Namun tanggal pada spanduk belum diganti. Tanggal penutupan jalan yang tertera masih merupakan tanggal lama yakni "14 April 2019 sampai 14 Juni 2019".

Lantaran jalan ditutup, beberapa pengendara bingung dan bertanya kepada seorang petugas yang menjaga di lokasi dan mengarahkan arus lalu lintas.

Baca juga: Ada Proyek LRT Jabodebek, Jalan Setiabudi Tengah Ditutup Mulai 17 Juni 2019

"Ini bisanya lewat mana ya, Pak ?" tanya seorang pengendara sepeda motor.

Petugas menjawab, "Kalau ke Tanah Abang harus lewat Rasuna Said."

Petugas bernama Raswan itu menyebutkan, beberapa pengendara ada yang belum tahu penutupan jalan itu.

"Sebenarnya rata-rata sudah pada tahu ya enggak bisa melintas di jalan itu, cuma ada beberapa yang bingung jadi diarahkan ke Jalan Rasuna Said atau Jalan Margono," kata Raswan.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan itu mulai hari ini sampai dengan 30 September 2020.

Rute rekayasa lalu lintas pada tanggal 17 Juni 2019 sampai 28 Februari 2020 yaitu dari arah Tanah Abang menuju Rasuna Said dialihkan ke Jalan Margono Djoyokusumo-Jalan Galunggung-Kawasan Landmark-Jalan Sudirman-Jalan Setiabudi Raya-Jalan Setiabudi III atau melalui Jalan Galunggung putar balik sebelum lampu lalu lintas Halimun-jalan Gembira-Jalan Rasuna Said dan seterusnya. 

Rekayasa lalu lintas dari arah Rasuna Said menuju Tanah Abang/Sudirman dialihkan melalui Jalan Rasuna Said-Jalan HOS Cokroaminoto-kupingan Jalan Sumenep-Jalan Latuharhari belok kanan ke Halimun-Jalan Galunggung-Jalan Margono Djoyokusumo dan seterusnya, atau Jalan Setiabudi Utara-Jalan Taman Setiabudi II-Jalan Setiabudi Raya-Jalan Sudirman dan seterusnya. 

Pengguna jalan juga bisa menggunakan Jalan Prof DR Satrio untuk menuju Tanah Abang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com