Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Pra Pendaftaran PPDB, Orangtua Siswa Padati SMPN 1 Kota Bekasi

Kompas.com - 17/06/2019, 15:12 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Orangtua siswa memadati SMP Negeri 1 Kota Bekasi pada hari pertama pra pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2019/2020, Senin (17/6/2019).

Berdasarkan pantauan Kompas.com pukul 10.30, orang tua siswa terlihat memadati sekolah untuk memverifikasi berkas kependudukan anaknya. 

Orangtua siswa terlihat memenuhi meja pembagian nomor urut pendaftaran yang terletak di jalur masuk sekolah.

Baca juga: Pendaftar PPDB di SMAN 1 Depok Membeludak, Ini Kata Panitia

Di dalam ruang kelas yang menjadi tempat verifikasi berkas terlihat juga dipenuhi orangtua siswa. Hampir seluruh kursi di dalam kelas tak ada yang kosong.

Kepala SMPN 1 Kota Bekasi Euis Siti Halimah mengatakan, orang tua siswa sudah memenuhi sekolah sejak pukul 06.00, padahal pra pendaftaran baru dibuka pukul 08.00. 

"Dari pagi jam 6 sudah penuh, kita kan baru buka jam 8, tetapi sudah kita suruh masuk kelas orangtua siswa yang sudah dapat nomor antrean. Jam 08.30 sudah kita mulai tadi verifikasi berkas," kata Euis di SMPN 1 Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin.

Baca juga: Antrean PPDB SMA di Depok Membeludak, Pendaftar Mengantre Sejak Subuh

Membeludaknya orangtua siswa di hari pertama pra pendaftaran ini membuat pihak sekolah membatasi jumlah siswa yang akan memverifikasi berkas.

Pihaknya membatasi kuota 100 siswa per hari.

"Ini yang datang dari pagi sudah 100 orang lebih, jadi biar enggak terlalu ramai banget kita batasi 100 siswa per hari biar teratur," ujarnya. 

Baca juga: Antrean PPDB SMA di Depok Membeludak, Pendaftar Mengantre Sejak Subuh

Siswa yang kehabisan nomor bisa langsung mengambil nomor antrean untuk mendaftar di hari berikutnya.

"Seharusnya orang tua siswa enggak usah buru-buru daftar ya, ini cuma verifikasi berkas dan tidak berpengaruh apa pun. Ini waktunya masih panjang sampai 29 Juni," ujar Euis.

Murniati, salah seorang orangtua siswa mengatakan, dirinya sudah tiba di SMPN 1 sejak pukul 08.30. Namun, dirinya tidak juga mendapatkan nomor antrean.

Baca juga: Antre Daftar PPDB Sejak Pagi dan Dapat Nomor 261, Perempuan Ini Pilih Pulang

"Ramai banget, saya dari jam 08.30 di sini, tetapi enggak dapat (nomor antrean) ini saya sudah ambil nomor antrean buat besok, saya dapat nomor 74," ujar Murniati.

Adapun, PPDB SMPN di Kota Bekasi dimulai 17 Juni dengan tiga jalur pendaftaran yakni, jalur zonasi, prestasi, dan pindahan orangtua atau wali untuk PNS, TNI/Polri, dan pegawai BUMN.

PPDB diawali dengan pra pendaftaran dari 17-29 Juni 2019, dilanjutkan dengan pendaftaran secara online pada 1-3 Juli 2019 di situs web https://bekasi.siap-ppdb.com/.

Baca juga: Demi PPDB di SMA 3 dan 5 Bandung, Ratusan Orangtua Rela Antre Sejak Pagi

"Habis daftar, siswa tunggu pengumuman pada 4 Juli 2019. Jika lolos, siswa wajib melapor diri ke sekolah yang dituju pada 5 atau 6 Juli 2019," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah.

Untuk jalur zonasi, pendaftaran dibuka dua kali.

Pendaftaran kedua bisa dilakukan pada 8-9 Juli 2019, jika pada pendaftaran pertama masih terdapat kursi kosong di SMPN.

Sementara itu, pengumumannya pada 10 Juli 2019 dan lapor diri pada 11 Juli 2019 di sekolah yang dituju pada pukul 08.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com