Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kecelakaan Maut Tol Cipali Ini Awalnya Tak Berencana Mudik

Kompas.com - 18/06/2019, 05:55 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu korban meninggal dunia kecelakaan maut di Km 150 ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Daryono (70) awalnya berencana tak pulang ke kampungnya di Tegal, Jawa Tengah. 

Rekan Daryono, Suhandi menceritakan, Daryono memang berencana berlebaran di Jakarta.

Namun, tiba-tiba pada hari keenam setelah lebaran, Daryono beserta istri dan satu anaknya pulang ke Tegal.

Baca juga: Penyerang Sopir Bus Safari di Tol Cipali Ditetapkan Jadi Tersangka

"Awalnya enggak pulang bilang ke kami semua, tetapi tiba-tiba kok jadi," ucap Suhandi saat ditemui di rumah duka di Jalan Batu Raga, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (17/6/2019).

Daryono yang sudah menetap di Jakarta sejak tahun 1965 akhirnya pulang ke Tegal untuk bertemu sanak saudara.

Ia pun berangkat dengan beberapa anggota keluarga dan kerabat lainnya.

Baca juga: Keluarga Korban Tewas Kecalakaan Tol Cipali Asal Bekasi Dapat Santunan Rp 50 Juta

"Jadi yang satu mobil Innova kecelakaan itu memang semua saudara. Ada yang tinggal di Johar Baru sini sama Kemayoran," katanya. 

Hal lain yang dirasa cukup aneh oleh para keluarga dan kerabat adalah ketika Suhandi, sang istri Choriyah, dan empat orang lainnya berangkat malam dari Tegal menuju Jakarta.

Padahal, menurut Suhandi, para korban biasanya memilih berangkat pagi atau siang hari.

Baca juga: Ini Alasan Penumpang Serang Sopir Bus Safari yang Sebabkan 12 Orang Tewas di Tol Cipali

"Seumur-umur baru pernah bapak dan yang lainnya balik dari Tegal berangkatnya malam. Biasanya selalu pagi kalau enggak siang," ujar Suhandi dengan mata berkaca-kaca.

Dari keenam penumpang Innova, tiga diantaranya yakni Daryono, Uki, dan Muamar meninggal dunia.

Sementara itu, tiga lainnya yaitu Choriyah, Widi, dan Lesli masih dirawat di rumah sakit akibat menderita luka-luka.

Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Bus di Cipali, Perlukah Sekat untuk Sopir?

Saat ini, jenazah Daryono sudah dibawa kembali untuk dimakamkan di Tegal.

Sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Kilometer 150 ruas Tol Cipali menewaskan 12 orang dan melukai 45 orang, Senin dini hari, yang disebabkan sopir bus mengantuk.

Kecelakaan melibatkan empat kendaraan, yaitu bus Safari berpelat nomor H 1469 CB, Mitsubishi Xpander berpelat nomor B 8137 PI, Toyota Innova berpelat nomor B 168 DIL, dan truk Mitsubishi berpelat nomor R 1436 ZA.

Baca juga: 4 Penumpang Expander Korban Kecelakaan Tol Cipali Satu Keluarga, 2 Lagi Teman Korban

Adapun, 12 korban tewas meliputi 6 penumpang mobil Xpander, 3 orang dari mobil Innova, dan 2 penumpang bus Safari.

Sebanyak 45 orang mengalami luka-luka. Satu luka parah dan 2 luka ringan dari penumpang mobil Innova serta 10 luka berat dan 32 luka ringan yang merupakan penumpang bus Safari. Enam orang dikabarkan selamat.

Para korban dirawat di dua rumah sakit, yakni Rumah Sakit Mitra Plumbon Cirebon dan Rumah Sakit Cideres Majalengka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com