DEPOK, KOMPAS.com - Warga RT 004 RW 002 dan RT 004 RW 003, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok mengeluhkan kekeringan.
Sejak dua hingga tiga pekan lalu, sumur gali dan sumur bor sebagian warga kering.
"Ada kekeringan di 40 kartu keluarga sudah sejak bulan puasa. Keluhan warga, air di rumah mereka biasanya normal, tiba-tiba keluar hanya sedikit, kadang malah tidak ada sama sekali. Dipancing-pancing juga airnya tidak bisa keluar," ujar Lurah Grogol Danudi Amin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/6/2019).
Danudi mengatakan, kekeringan di wilayah tersebut diduga karena pengerjaan Tol Desari (Depok-Antasari).
Baca juga: Dilanda Kekeringan, Namibia Bakal Jual 1.000 Satwa Liar
Berdasarkan informasi dari masyarakat setempat, awalnya lingkungan warga RW 002 dan RW 003 merupakan daerah resapan air.
Namun, sejak wilayah tersebut digunakan untuk pengerjaan pembangunan Tol Desari, warga di kawasan Grogol, Limo terdampak kekeringan.
Menurut dia, adanya penggalian tanah yang dilakukan Tol Desari terlalu dalam menyebabkan permukaan air tanah di kawasan tersebut turun.
"Karena galian terlalu dalam membuat air tanah warga tidak keluar bahkan kering. Ditambah warga sekitar masih pakai mesin air kecil sehingga warga tidak kuat menarik air di dalam galian yang kurang lebih memiliki kedalaman 8 meter," papar Danudi.
Ia mengatakan, kekeringan yang dialami warga RW 002 RW 003, Grogol, Limo tersebut menyebabkan sejumlah warga harus menumpang mandi bahkan meminta air ke tetangga lainnya.
Baca juga: Puluhan Ribu Warga di Gunungkidul Terdampak Kekeringan
Danudi mengatakan, keluhan warga tersebut telah diteruskannya ke pihak Tol Desari untuk meminta solusi.
"Kemarin Senin saya sudah kirim surat ke bagian pelaksananya, kita masih nunggu siapa yang nanti akan menyelesaikan masalahnya dan bagaimana penyelesaiannya," ujar dia.
Ia berharap, masalah yang menimpa warganya itu segera diberikan solusi oleh Tol Desari.
"Harapan saya semoga segera cepat ditindaklanjuti keluhan warga karena air kan kebutuhan utama warga ya, kasian juga kan kalau keluarga kekeringan terua menerus dalam jangka waktu lama," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.