Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Rusun Hemat Biaya 3 Kali Lipat Berkat Pangan Murah

Kompas.com - 19/06/2019, 09:36 WIB
Vitorio Mantalean,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga Rusunawa Tipar Cakung, Jakarta Timur mengaku terbantu dengan adanya program pangan murah yang rutin diselenggarakan Pemprov DKI Jakarta setiap bulan.

Menurut mereka, anggaran bulanan yang awalnya dialokasikan untuk kebutuhan dasar jadi bisa dialihkan untuk keperluan lain.

"Setiap bulan kalau ada pasti saya rutin ambil komplet, kecuali susu karena mesti pakai KJP (Kartu Jakarta Pintar). Ada beras, telur, ikan, daging, sama ayam, cuma Rp 90 ribuan," ujar Agustin (60) kepada Kompas.com, Selasa (18/6/2019) siang seusai menebus pangan murah.

"Membantu sekali, ya membuat kami mengurangi pengeluaran tiap bulan. Kalau enggak ada ini kan belinya harus di pasar lebih mahal. Jadi bisa buat lain-lain," tambahnya.

Baca juga: Program Pangan Murah dan Harapan Warga Rusun

Produk-produk pangan yang dibeli warga rusun seharga Rp 96.000 per paketnya itu pun terbilang bermutu baik untuk harga yang miring.

Beberapa di antaranya sanggup memenuhi kebutuhan asupan warga hingga beberapa minggu, termasuk buat Agustin yang datang bersama adiknya Eta (58).

"Kalau berapa lama, tergantung pemakaian sih, kalau saya sih sebulan enggak cukup-cukup amat, habis mungkin 3 minggu kalau beras," ujar Eta.

"Ayam, daging sapi, lauk lain-lain mungkin setengah bulan habisnya," imbuhnya.

Hal serupa dirasakan Bram (30) yang juga menghuni rusun 10 tower tersebut. Bram yang tinggal bersama seorang anak dan istri serta asisten rumah tangga mengaku bisa menghemat pengeluaran bulanan melalui pangan murah yang disuplai oleh PD Pasar Jaya, PD Dharma Jaya, dan PT Food Station Tjipinang Jaya.

"Kalau saya hitung matematis itu bisa Rp 350 ribuan lah kalau kita beli biasa. Kalau ambil di sini berarti kan bisa hemat tiga kalinya. Harga sih terjangkau ya. Bukan terjangkau lagi, murah," ujar Bram.

Baca juga: Pemprov DKI: Tak Ada Pangan Murah Khusus Penghuni Rusun

Bram mengaku, daging sapi murah yang telah ia beli belum sempat habis ketika program tersebut kembali digelar bulan berikutnya.

"Makan sih anak saya masih TK jadi sedikit. Ikan kita 2 kali makan, setengah simpan, setengah makan, dua minggu lagi baru makan lagi, itu juga kalau mau. Kalau enggak tuh kayak daging sapi, berapa kali pernah sudah jatuh tempo tapi masih ada di kulkas," ia bercerita.

"Yang utamanya sangat membantu sih, ya, telur sama beras," kata Bram lagi.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menyelenggarakan program pangan murah dengan titik-titik distribusi di sejumlah rumah susun (rusun) dan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di lima wilayah kota administrasi DKI Jakarta.

Dikutip dari laman Instagram @dkijakarta, program pangan murah ini dapat diikuti oleh warga Jakarta yang memiliki KJP Plus, Kartu Pekerja, dan Kartu Lansia Jakarta. Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), PHL, dan PJLP setara UMP, serta penghuni rusun Pemda juga dapat turut serta.

Syaratnya, warga mesti membawa kartu bagi pemegang KJP Plus, Kartu Pekerja, dan Kartu Lansia Jakarta. Bagi PPSU, PHL, dan PJLP setara UMP, wajib membawa kartu ATM Bank DKI dan tidak termasuk dalam daftar hitam atau blacklist. Sementara itu, penghuni rusun Pemda wajib membawa kartu ATM custom alias kartu identitas penghuni rusun yang di dalamnya terdapat saldo dari Bank DKI.

Program ini bakal menyapa warga di berbagai rusun dan RPTRA selama 10 hari, terhitung sejak Senin (17/6/2019) sampai Kamis (27/6/2019), minus hari Minggu (23/6/2019).

Beberapa pangan yang bisa didapatkan dengan harga miring yakni beras seharga Rp 30.000/5 kg, daging sapi Rp 35.000/kg, daging ayam Rp 8.000/ekor, ikan kembung Rp 13.000/kg, telur ayam Rp 10.000/15 butir, dan susu UHT Rp 30.000/24 pak @200 ml.

Namun, khusus untuk menebus susu UHT, warga wajib menunjukkan KJP Plus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com