JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengakui bertemu dengan Duta Besar RI untuk Norwegia Todung Mulya Lubis dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif.
Pertemuan itu, kata Ahok, terjadi mendadak.
"Aku diundang makan sama ahokers Inu Marline. Ternyata di rumahnya juga ada Pak Todung, aku, kan, kenal Pak Todung," kata Ahok kepada Kompas.com, Rabu (19/6/2019).
Baca juga: Anies Sebut Pergub Ahok Bisa Jadi Celah Pembangunan Reklamasi
Ahok mengaku tak tahu akan ada banyak tamu saat itu, termasuk kedatangan Laode.
"Aku sampai duluan. Baru beliau (Laode) datang. Aku tadinya juga enggak tahu dan sudah banyak lupa sama orang juga setelah (ditahan) di Mako (Brimob)," ujarnya.
Kemudian, Ahok diajak bertamu ke rumah Todung keesokan harinya. Namun, ia mengaku pertemuan itu sekadar makan dan berbincang santai.
Baca juga: Ahok: Kalau Pergub Bisa Terbitkan IMB Reklamasi, Sudah Lama Aku Terbitkan IMB
"Beliau ajak lihat wisma rumah dinasnya karena bagus pemandangannya dan beliau sediakan pempek. Besoknya ke rumah beliau, ngobrol soal makanan, kopi Indonesia, dan pemandangan. Kebetulan saja," ujar Ahok.
Tolong jangan politisasi. Ini cuma makan empek-empek dan pisang goreng. Kok dari kemaren saya dihujani politisasi yg menyesatkan. pic.twitter.com/2i0sb3JkOm
— Todung Mulya Lubis (@TodungLubis) June 13, 2019
Foto yang ramai diperbincangkan di media sosial itu awalnya diunggal Todung.
Dalam akun Twitternya @TodungLubis, pengacara itu meminta agar fotonya tidak dipolitisasi.
"Tolong jangan politisasi. Ini cuma makan empek-empek dan pisang goreng. Kok dari kemaren saya dihujani politisasi yg menyesatkan," tulis Todung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.