Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral di Media Sosial, Begini Kondisi Hutan Kota GBK yang Sebenarnya

Kompas.com - 20/06/2019, 17:18 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

"Terus infonya ada kafe begitu kan. Kirain bangunan yang ini, atau memang bangunan ini saya enggak tahu cuma enggak buka tuh. Pikiran kan bisa ngadem begitu sambil nongkrong kalau ternyata panas di luar," keluh Martin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Taman Kota GBK (Coffee Tea House) dulunya adalah driving range dan sekarang menjadi savana di tengah kawasan bisnis Jakarta yang selalu padat setiap harinya. Cocok buat ajak anak anak bermain disini karena suasananya yang tenang dan alami. Infonya akan dibuka restoran Plataran disini. . ???? Coffee Tea House (Taman Kota) GBK . Foto @sute_d . GRATIS FOLLOW @dkiinfo. Dengan follow @Dkiinfo kamu suport untuk udpate info jakarta setiap hari nya. Inget jakarta ya inget @dkiinfo y gaess. . . follow sekarang nanti di follback Follow @dkiinfo Follow @dkiinfo Follow @dkiinfo Follow @dkiinfo Follow @dkiinfo Follow @dkiinfo . #dkinfo #jktinfo #dkijakarta #jakarta #jakartabarat #jakarta #jakartatimur #jakartaselatan #jakartapusat #jakartautara #beritajkt #indonesia #krl #infodkijkt #trending #trendingtopik #likeforlike #lfl #viraljakarta #gojek #grab #persija #59dtk #viral #instalike #insta #like #infojktku

A post shared by DKI JAKARTA INFO (@dkiinfo) on Jun 18, 2019 at 5:48pm PDT

Dia akhirnya angkat kaki tak lama setelah berbincang dengan Kompas.com sekitar pukul 16.30 WIB.

Setelah ia pergi, tidak tampak satu pun pengunjung. Sementara itu, matahari yang segera terbenam masih menyoroti sekujur Hutan Kota GBK.

Bobi, salah seorang petugas keamanan yang berjaga di Hutan Kota GBK, berkata bahwa area ini memang sepi peminat, terlebih pada hari kerja. Ia pun mengamini keluhan Martin.

"Memang panas di sini, sudah begitu nyamuknya (bikin) gatal banget. Pohonnya juga masih kecil-kecil. Ramainya paling kalau malam Minggu, GBK-nya kan juga ramai," ujar Bobi.

Baca juga: Begini Asiknya Menelusuri Hutan Kota di Jakarta Timur yang Menang Adipura

Dia juga mengatakan bahwa Coffee Tea House dan ampiteater tidak dibuka.

"Bukan lagi tutup, Mas, memang enggak dibuka, kecuali untuk kunjungan tertentu atau  kunjungan RI-1 (Presiden RI)," ucap dia.

Selain gersang dan minim kunjungan, area ini juga nihil papan informasi. Kecuali peta lokasi, tiada penunjuk arah sama sekali soal nama tempat seperti nama gedung dan toilet sekalipun.

Lokasi parkir pun tak jelas juntrungannya. Pengunjung bisa memarkirkan kendaraan di titik terdekat yakni Istora Senayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilwalkot Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilwalkot Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com