Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Tahun Jadi Juru Parkir, Amrullah Galau Giant Mampang Ditutup

Kompas.com - 25/06/2019, 08:17 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penutupan enam gerai Giant ternyata berimbas ke juru parkir yang sudah bertahun-tahun bekerja di Giant Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Di sela-sela melayani pengunjung yang hendak parkir untuk berbelanja, Amrullah (42), mengaku kaget mendengar kabar akan adanya penutupan itu.

Amrullah mengatakan, beroperasinya Giant Mampang selama bertahun-tahun ini menghasilkan peluang usaha bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Giant.

Baca juga: Giant Diskon, Pengunjung: Belanja Bulanan Jadi Murah

Amrullah dan teman-temannya tergabung dalam komunitas "Giant Mampang" selama kurang lebih 20 tahun. Ia punya kenangan tersendiri akan Giant Mampang.

“Jadi ada 50 orang warga sekitar yang menjadi anggota komunitas Giant Mampang dan bertugas menjadi juru parkir di Giant Mampang berganti-gantian,” ucap Amrullah di lokasi, Senin (24/6/2019).

Selama menjadi juru parkir di Giant, ia mengaku selalu berkoordinasi dengan pihak Giant apa pun yang terjadi di tempat parkir.

“Saya selalu koordinasi mulai dari harga parkir Rp 2.000 untuk motor dan Rp 3.000 untuk mobil. Sampai ada keributan sedikit pun kami selalu cerita dan koordinasi dengan baik oleh pihak Giant,” ujar dia.

Ia bercerita, dari usaha parkir itu, komunitasnya dapat menabung unuk mengadakan kegiatan-kegiatan sosial. Bahkan, mereka dapat membantu warga sekitar ketika tengah mencari pekerjaan.

“Jadi banyak yang di sini parkir dari teman ke teman, siapa tahu temannya belum kerja. Bisa cari tambahan lewat parkir ini,” ucap dia.

Baca juga: Diskon Giant di Bekasi: Mi Instan dan Es Krim Diborong, Lemari Es Diskon 50 Persen

Dari usaha parkir itu, Amrullah dan anggota komunitas lainnya bisa dapat tunjangan hari raya (THR).

Uang yang diperoleh mereka kumpulkan untuk uang kas sehingga pada hari raya semua anggota mendapatkan THR.

Mendengar kabar penutupan 6 Giant di Jabodetabek pada 28 Juli nanti, kemungkinan 50 anggota komunitas tak lagi memperoleh uang dari usaha parkir itu.

Selama ini, usaha parkir menjadi sampingan yang mencukupi kebutuhan Amrullah yang bekerja sebagai ojek online itu.

Dari jasa parkir, Amrullah memperoleh uang tambahan Rp 100.000 hingga Rp 180.000 per hari.

“Kalau parkiran tidak ada, saya juga bingung harus nyari kerjaan tambahan apalagi. Karena ojek online pun saat ini sedang menurun penghasilannya,” ucap dia.

Baca juga: Cerita Pegawai Terkena PHK Setelah Supermarket Giant Ditutup

Hingga saat ini, Amrullah belum berencana mencari pekerjaan tambahan selain tukang parkir.

Ia pun berharap, saat Giant tutup nanti, bangunan itu dapat dibeli sama pengusaha lainnya untuk membuka toko atau swalayan.

Amrullah juga berharap ia dan teman-temannya bisa dipercaya lagi untuk mengurus parkir, seperti pihak Giant yang sampai saat ini percaya kepada komunitasnya.

“Berharapnya ada swalayan lagi, tapi pakai kami lagi buat parkirnya. Kami bisa bekerja sama dengan baik seperti sama Giant saat ini,” kata Amrullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com