Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Fakta Terungkapnya Pabrik Sabu Rumahan di Kalideres

Kompas.com - 25/06/2019, 11:52 WIB
Verryana Novita Ningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menggerebek sebuah rumah di kawasan Perumahan Citra 2, Kalideres, Jakarta Barat yang dijadikan pabrik pembuatan sabu.

Dalam penggerebekan tersebut, polisi  menangkap satu orang yaitu, Mangendar Wanto (42).

Tersangka diamankan saat kedapatan sedang beraktivitas memproduksi atau memasak sabu. Adapun, barang bukti yang diamankan yakni alat-alat prekusor dan bahan pembuat Sabu.

Menurut Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Erick Frendriz, tersangka telah membuat sabu sejak 2018. Polisi juga telah melakukan penyelidikan sejak dua bulan lalu yaitu pada April 2019.

Baca juga: Polisi Gerebek Pabrik Sabu di Sebuah Rumah di Kalideres

1. Sabu dijual Rp 700.000 per gram

Erick mengatakan, penggerebekan pabrik sabu rumahan ini merupakan pengembangan dari pengungkapan pabrik sabu di Cipondoh, Tangerang.

Tersangka Mangendar merupakan murid dari tersangka PC beberapa saat lalu ditangkap di Cipondoh, Tangerang dengan kasus yang sama.

Baca juga: Produksi Sabu Rumahan, MG Menjualnya Rp 700.000 Per Gram

Berdasarkan hasil laboratorium, kata Erick, kualitas sabu yang dihasilkan sama bagusnya dengan yang di Cipondoh.

"Hasilnya, sama identik karena mereka satu guru, termasuk bahan bakunya juga," kata Erick.

Mangendar mengedarkan sabu buatannya ke wilayah Jakarta. Adapun harga yang ditawarkan adalah Rp 700.000 per gram.

Ia diduga selama setahun menjalankan bisnis haram ini. Per dua hari, dia menghasilkan 300-500 gram.

Sejumlah sabu yang ditemukan di ruangan tempat pembuatan sabu rumahan di Jakarta Barat.KOMPAS.com/ VERRYANA NOVITA NINGRUM Sejumlah sabu yang ditemukan di ruangan tempat pembuatan sabu rumahan di Jakarta Barat.

2. Membeli bahan-bahan dari situs jual beli online

Tersangka Mangendar membeli bahan-bahan pembuat sabu dari situs jual beli online.

"Ada temuan kami juga dalam mendapatkan barang bukti, tersangka membeli di situs online yang besar dan resmi. Jadi, ada beberapa hal yang harusnya tidak bisa dijual bebas, namun dilakukan penjualan online, bisa didapat di sana," kata Erick kepada awak media, Senin (24/06/2019).

Prekursor atau zat bahan pemula yang dibeli tersangka dari situs online diambil di luar atau pun diantar oleh kurir situs online tersebut.

Baca juga: Tersangka Pembuat Sabu Rumahan Beli Bahan dari Situs Online

Padahal, menurut Kasubdit Narkoba Labfor Polri Kompol Yuswardi, penjualan prekursor yang ditemukan di tempat kejadian diatur dalam undang-undang.

"(Penjualan) prekursor diatur dalam UU No 35 Tahun 2009 lampiran nomor 2, prekursor farmasi di sini namanya efidrin dan kedua prekursor industri, aseton, keluen, HCL, pengawasan harusnya ketat," kata Yuswardi.

3. Tersangka pasang CCTV canggih untuk memantau petugas.

Mangendar diketahui memasang CCTV untuk memantau jika ada petugas yang datang ke rumahnya.

"Jadi, CCTV itu untuk melihat apabila ada petugas datang, CCTV ini juga bukan hanya merekam secara visual tapi juga audio," kata Erick kepada wartawan pada Senin (24/06/2019).

Menurut pantauan Kompas.com, di lantai 3 rumah tersebut terdapat satu buah layar televisi berukuran 30 inch yang digunakan untuk memantau gambar dan suara dari CCTV yang dia pasang di depan rumahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com