Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Peredaran Narkoba Dikendalikan dari Dalam Penjara

Kompas.com - 26/06/2019, 15:49 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Narkotika Nasional mengungkap sebuah komplotan pengedar narkoba yang disebut sebagai jaringan Malaysia-Medan-Padang.

Komplotan berjumlah empat orang pelaku itu diringkus petugas dengan barang bukti total 27.000 butir ekstasi dan satu kilogram sabu-sabu.

Kepala BNN Komjen Heru Winarko menyatakan, barang-barang haram tersebut merupakan pesanan tersangka HE yang sedang berada di balik jeruji besi.

Berikut sejumlah informasi yang dihimpun Kompas.com dari pengungkapan kasus tersebut.

Baca juga: BNN Ungkap Jaringan Narkoba yang Dikendalikan Napi dari Lapas

1. Dikendalikan dari Dalam Penjara

Jaringan pengedar narkoba Malaysia-Medan-Padang yang diungkap BNN rupanya dikendalikan oleh salah seorang narapidana Rutan Kelas II B Pariaman, Sumatra Barat, yang berinisial HE.

"Tersangka HE belakangan diketahui adalah pemesan, pemilik narkotika-narkotika tersebut sekaligus pengendali dalam jaringan ini," kata Heru dalam konferensi pers di Kantor BNN, Selasa (25/6/2019).

Selain HE, BNN juga menangkap tiga tersangka lainnya yakni AC, BS, dan WS. Dari tangan ketiganya lah petugas mengamankan barang bukti berupa 27.000 butir ekstasi dan 1 kilogram sabu-sabu.

Akibat perbuatannta, keempat tersangka terancam Pasal 114 Ayat (2) juncto Pasal 132 Ayat 1, Pasal 112 Ayat (2) juncto Pasal 132 Ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengab ancaman hukuman maksimal pidana mati.

2. Gandakan Ekstasi dengan Cara Dioplos

Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengatakan, jaringan narkoba tersebut dapat menggandakan butiran narkoba jenis ekstasi yang mereka punya dengan cara dioplos dengan bahan lain.

"Kemungkinan besar ini akan dioplis lagi, artinya itu dari satu hutir itu dicampur dengan bahan yang lain, kemudian bisa menjadi 2 atau 3 butir," kata Arman di Kantor BNN.

Arman menuturkan, ekstasi tersebut biasanya akan dioplos dengan obat-obatan lain yang biasa beredar di pasaran.

Baca juga: Jaringan Narkoba Malaysia-Medan-Padang Gandakan Ekstasi

Menurut Arman, ekstasi yang mereka punya sebetulnya ekstasi yang berkualitas tinggi. Namun, jaringan itu sengaja mengoplosnya demi meraup keuntungan lebih besar.

"Kalau kualistas nomor satu begini, dia enggak mau rugi. Sejauh masih bisa digali keuntungan dari peredaran ini, ya tetap mereka akan tetap melakukan penggandaan dengan mencampur," ujar Arman.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com