"Terduga teroris satu orang itu, kebetulan dia main ke rumah kakak iparnya di situ (perumahan Griya Syariah). Rumah itu ditinggali oleh dia (Abdurrahman), istri, dan anaknya, tapi pemilik rumah di Griya Syariah itu miliknya si kakak ipar," ujar Rojiun.
"Penggerebekan awal kami enggak tahu, teroris sudah masuk ke dalam (mobil) kami baru datang," imbuhnya.
Menurut Rojiun, selama ini tidak ada gerak-gerik mencurigakan dari Rusdan selaku pemilik rumah. Sepenglihatan Rojiun, isi rumah tersebut juga hanya perabotan-perabotan rumah tangga pada umumnya.
Rusdan sendiri merupakan penghuni baru di perumahan itu dan sehari-hari beraktivitas sebagai pedagang makanan beku lewat internet dan dikenal aktif mengurusi sebuah media online.
"Kurang lebih baru 40 hari Rusdan tinggal di situ. Perumahan itu kan pemiliknya baru sedikit. Izin ke saya sih sudah, tapi enggak ngasih fotokopi identitas, cuma lapor saja. Kami enggak tahu kalau keluarganya ada terduga teroris," beber Rojiun.
"Penggerebekan pas Minggu jam 11.30. Anak, istri, ipar, dia diangkut. Mungkin mereka tidak terduga teroris, terlibat mungkin," ujar Rojiun.
"Terduga teroris satu orang itu, kebetulan dia main ke rumah kakak iparnya (di perumahan Griya Syariah). Rumah itu ditinggali oleh dia (Abdurrahman), istri, dan anaknya, tapi pemilik rumah di Griya Syariah itu miliknya si kakak ipar," kata Rojiun.
Menurut Rojiun, penggerebekan dilakukan tanpa perlawanan dari Abdurrahman dan keluarga. Abdurrahman dan kakak iparnya, Rusdan, diborgol menggunakan kabel tis. Sedangkan istri dan anaknya turut digelandang Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri ke dalam mobil.
Seingat Rojiun, ada sekitar enam mobil yang dikerahkan ke lokasi penggerebekan itu. Petugas yang datang berjumlah kurang lebih 30 personel.
"Enggak ada sampai tembak-menembak," kata Rojiun.
Baca juga: Penggerebekan Terduga Teroris di Bekasi, Polisi Bebaskan Istri, Anak, dan Ipar Abdurrahman
"Diborgol iya dengan kabel tis, tapi yang perempuan enggak. Yang laki-laki diborgol," imbuhnya.
Namun, tak berselang lama, ketiganya yaitu anak dan istri Abdurramhan serta Rusdan dikembalikan ke rumah.
"Pak Rusdan dan istri-anaknya dipulangin hari itu juga. Sejam kemudian sudah balik. Diantar polisi juga dua mobil. Waktu dipulangin si polisi ngasih tas tiga," ucap Rojiun.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap lima terduga teroris yang tergabung dalam kelompok Jemaah Islamiyah (JI) yang berafiliasi kepada kelompok teroris global, Al Qaeda.
Tersangka pertama adalah PW alias Abang, yang merupakan amir atau pimpinan organisasi tersebut. PW ditangkap di sebuah hotel di Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu pekan lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.