Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama PPDB Online di Bekasi, Orangtua Masih Berpikir Ada Sekolah Favorit

Kompas.com - 02/07/2019, 08:40 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Hari pertama pendaftaran peserta didik baru (PPDB) secara online di Kota Bekasi resmi dimulai Senin (1/7/2019) kemarin. Pendaftaran ini dapat dilakukan secara mandiri melalui sistem online dengan mengakses situs https://bekasi.siap-ppdb.com.

Namun, sejumlah orangtua murid bersikeras datang ke sekolah, meskipun tak sedikit pula yang mendaftar secara online.

Salah satu petugas keamanan SMPN 1 Kota Bekasi, Nanang, mengatakan bahwa keadaan pada hari pertama pendaftaran online di sekolah itu cenderung sepi.

Baca juga: PPDB Online di Bekasi, Orangtua Tetap Datang ke Sekolah karena Merasa Tak Yakin

"Sepi kalau hari ini mah, kan sudah canggih sekarang pakai online. Kalau yang ngerti gadget kan tinggal lewat website. Cepat juga enggak pakai ngantri, paling bentaran sudah kelar. Beda sama waktu itu prapendaftaran dua minggu yang lalu, kalau itu pada ramai, lama juga di dalam, verifikasi berkas, nyocokin KK segala macam buat nentuin jarak (radius)," ujar Nanang.

Kurang yakin dengan sistem pendaftaran online

Di SMPN 1 Kota Bekasi, sejumlah orangtua murid masih ada yang datang ke sekolah itu untuk memastikan pendaftaran online berjalan lancar.

"Waktu itu kan sudah verifikasi pas tahap prapendaftaran, terus hari ini diaktivasikan nomor akun kami di PPDB itu. Kemarin kan belum teraktivasi," ujar Fahmi (50), Senin (1/7/2019) pagi.

Fahmi mengatakan, ia merasa lebih mudah apabila pendaftaran anaknya dituntun langsung petugas di sekolah ketimbang melalui online.

"Ke sini jam 08.00 tadi. Ambil nomor urut, dipanggil, nyerahin token. Kami tinggal diarahin untuk daftar," imbuhnya.

Hal yang sama dilakukan Mei Asri (48) yang datang mendaftarkan putranya di sekolah yang dianggap favorit di Kota Bekasi itu. Mei datang membawa secarik formulir akun PPDB online yang telah ia cetak sendiri. Ia tak begitu yakin dengan sistem pendaftaran via online.

"Katanya kan daftar ke sini biar ngisi formulir. Biar nanti langsung nungguin hasilnya apa, kalau gimana-gimana langsung ke sekolah alternatif kedua," ujar Mei.

Sementara Darma (37) datang dengan alasan berbeda. Dia telah melakukan pendaftaran melalui internet, tetapi tetap hadir ke sekolah untuk memastikan posisi anaknya di antara siswa-siswa lain yang mendaftar lewat jalur zonasi. Ia belum mengetahui bahwa pemantauan posisi siswa berdasarkan jarak dari sekolah bisa dilakukan pula melalui situs tadi.

"Daftar online sekitar jam 08.25 pakai handphone. Datang ke sini konfirmasi ulang saja, pengin lihat juga karena penasaran," kata Darma.

"Tapi sekarang jadi tahu nih, jadi besok pengin coba lihat di rumah. Jadi kerja enggak terganggu waktunya," imbuhnya.

Kepala SMPN 1 Kota Bekasi Euis Siti Halimah pun mengimbau orangtua murid tak perlu datang ke sekolah apabila hanya hendak memastikan posisi anaknya.

"Yang sudah daftar kan nanti muncul ketahuan, tinggal pantau posisi dari situs langsung di-update terus," ujar Euis, Senin siang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com