Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Input, 7 Calon Siswa di Bekasi Terdaftar dengan Jarak 0 Meter dari Rumah ke Sekolah

Kompas.com - 02/07/2019, 14:29 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh calon siswa SMP di Kota Bekasi, Jawa Barat bertahan di peringkat teratas zonasi radius karena jarak rumah ke sekolahnya paling dekat. Anehnya, jarak paling dekat yang tercatat dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tersebut adalah 0 meter.

Dalam situs https://bekasi.siap-ppdb.com yang diakses pada Selasa (2/7/2019), pukul 10.00 WIB, tujuh calon siswa tersebut tersebar di tiga SMPN Kota Bekasi, yakni satu orang di SMPN 5, satu orang di SMPN 34, dan lima orang di SMPN 49. Kejanggalan ini diduga kuat terjadi akibat operator salah memasukkan titik koordinat alamat rumah calon siswa ke dalam sistem.

"Itu kesalahan ada di operator kayaknya, sudah kita print-out jejak digitalnya, ternyata titik (alamat rumah calon siswa)nya di tiang bendera itu. Kesalahan klik," ujar Kepala Seksi SMP Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Mawardi saat dikonfirmasi, Selasa siang.

Baca juga: Jarak Rumah ke Sekolah Tak Sesuai Fakta, Orangtua Murid Protes ke Disdik Kota Bekasi

"Operator sudah menentukan titiknya, diklik lari di sistem apa gimana dia enggak ngerti juga," imbuhnya.

Mawardi mengatakan kesalahan ini tengah diperbaiki oleh pihak Disdik Kota Bekasi. Para orangtua juga sudah datang ke Kantor Disdik Kota Bekasi untuk mengurus hal itu.

"Sedang diperbaiki, orangtua murid juga lagi datang ke kantor disdik, bikin surat pernyataan dan tanda tangan juga. Sudah kita layani perbaikannya," jelas Mawardi.

Baca juga: PPDB SMA Non Zonasi Jakarta Dimulai Hari Ini, Ini Syarat dan Jadwalnya

Ia pun menganggap bahwa permasalahan ini tak seberapa karena jumlahnya terhitung kecil dibandingkan seluruh pendaftar, walaupun kesalahan ini hisa jadi menggugurkan nasib tujuh orang anak lain yang terpaksa tergusur dari posisinya di suatu sekolah.

"Menurut saya masih lancar masih tertangani, masih kondusif. Karena cuma 7 orang dari 32.000 kan berarti nol koma sekian persen, wajarlah human error," pungkas Mawardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com