Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Membahayakan Pasien, Begini Kondisinya Ruang IGD RSUD Koja

Kompas.com - 02/07/2019, 18:37 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Senin (1/7/2019) lalu, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Ramly HI Muhammad menyebutkan kondisi RSUD Koja Jakarta Utara menyulitkan pasien instalasi gawat darurat (IGD).  Sebab, lokasi IGD di RSUD Koja yang biasanya di lantai dasar justru berada di lantai dua.

Kompas.com kemudian mencoba melihat kondisi dari RSUD Koja, Selasa (2/7/2019) sore. Tiba di sana, Kompas.com bertanya kepada salah seorang petugas kebersihan rumah sakit mengenai lokasi dari IGD Rumah Sakit tersebut.

"IGD di lantai dua, dari sini lurus belok kiri ada lift," kata petugas tersebut.

Dari pintu utama rumah sakit, petunjuk lokasi IGD terlihat cukup besar di sebelah kiri. Untuk ke lokasi tersebut, pasien harus melewati meja informasi yang berada di tengah ruangan.

Baca juga: Pemprov DKI Bakal Audit Pembangunan RSUD Koja yang Mangkrak

Di dinding pintu IGD terpasang sebuah poster bertuliskan "Mohon maaf atas ketidaknyamanan Anda. Sedang ada pekerjaan pembangunan gedung blok A."

Pasien juga harus menaiki sebuah lift yang berjarang kurang lebih 20 meter dari pintu utama untuk menuju ke IGD itu.

Saat mencoba menaiki lift tersebut, Kompas.com harus menunggu kurang lebih tiga menit hingga pintunya terbuka untuk bisa dinaiki.

Apabila maju sekitar tiga meter dari lift pertama Ada dua lift lagi yang berada tak jauh dari lokasi tersebut. Namun salah satu di antaranya tidak dapat berfungsi.

Begitu tiba di lantai dua, ruangan IGD terlihat berada sekitar lima meter di sebelah kanan lift. Ruangan tersebut berada di sebelah ruang hemodialisa atau tempat cuci darah.

Baca juga: DPRD DKI: UGD RSUD Koja di Lantai 2, Sangat Membahayakan Pasien

Di dalam ruangan tersebut tampak sejumlah kursi roda bertuliskan IGD di pinggir ruangan. Sementara di sebelah kiri terlihat beberapa bilik tempat pasien-pasien IGD di rawat.

Kompas.com tidak bisa memasuki area tersebut.

Selanjutnya, Kompas.com mencoba melihat ruangan IGD lama yang berada di lantai satu Blok B Rumah Sakit. Di sana tampak beberapa ruangan kosong yang dindingnya bolong-bolong.

Ruang IGD Lama RSUD Koja yang sedang di renovasiJIMMY RAMADHAN AZHARI Ruang IGD Lama RSUD Koja yang sedang di renovasi

Bahkan ada satu ruangan yang ditutup menggunakan triplek. Pada triplek itu ditempeli sebuah kertas bertuliskan ruangan sedang dalam renovasi.

Memasuki ruangan yang direnovasi tersebut, tembok-temboknya tampak berlumut. Di beberapa bagian juga ditambali dengan semen. Sebagian plafon dari ruangan tersebut juga sudah bolong.

Namun dalam kesempatan itu sama sekali tak terlihat ada pengerjaan renovasi terhadap ruang IGD itu.

Baca juga: Fraksi Golkar Minta Pembangunan RSUD Koja yang Mangkrak Dipercepat

Adapun Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengakui mangkraknya pembangunan RSUD Koja. Dia menyebut pembangunan RSUD itu terhambat karena permasalahan aset.

"Terkait mangkraknya pembangunan RSUD Koja dikarenakan adanya hambatan dalam proses penghapusan aset. Sedangkan untuk perbaikan lift telah dianggarkan penggantian enam unit di Gedung Blok B dan C," ucap Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com