Meski terjadi sejumlah kesalahan yang membuat resah, pihak Disdik Kota Bekasi cukup sigap menanganinya. Masalah jarak 0 meter, misalnya, segera dituntaskan pada sore hari.
"Sedang diperbaiki, orangtua murid juga lagi datang ke kantor disdik, bikin surat pernyataan dan tanda tangan juga. Sudah kami layani perbaikannya," ujar Mawardi.
Mawardi menepis bahwa masalah jarak rumah yang menjauh atau mendekat merupakan kesalahan sistem. Menurutnya, hal ini berpangkal dari kesalahan input yang melibatkan orangtua murid.
"Sistem enggak ada yang salah. Di satelit atau di Google Maps kan memang tidak bisa baca by name by address," ujar Mawardi.
Dia beranggapan, kesalahan jarak yang banyak menuai keluhan disebabkan kesalahan orangtua murid saat menunjukkan titik koordinat alamat rumah.
"Kendalanya pertama dari faktor orangtua. Pada saat ditunjukkan peta di Google Maps, itu kadang dia enggak tahu tata letak rumahnya. Maka, ada yang suka lama saat verifikasi. Mungkin orangtua agak grogi pas ditunjukin peta," katanya.
Mawardi menyatakan, panitia PPDB di setiap sekolah telah berupaya penuh untuk memastikan agar titik koordinat kediaman calon siswa sesuai dengan alamat rumah pada hari pendaftaran.
"Jadi misalkan dia alamatnya di Jalan Ki Hajar Dewantara, nah bisa carinya di jalan itu doang. Nah, letak rumah ibu di mana nih, patokannya, harus konfirmasi ke orangtua murid. Setelah itu baru diklik. Artinya, sudah oke kan orangtuanya, tanda tangan juga," kata Mawardi.
Meski demikian, masalah yang muncul kemudian tetap dilayani dengan segera oleh petugas, bahkan hingga malam hari.
Mawardi berharap bahwa jumlah laporan semakin susut dan menjamin bahwa tiap keluhan bakal dilayani hingga tenggat waktu PPDB online berakhir pada Rabu ini pukul 14.30.
"Orangtua cukup membawa KK dan tanda bukti waktu dia verifikasi awal. Akan kami layani sampai 14.30 tenggat akhir pendaftaran," ucap Mawardi.
Rangkaian PPDB online bakal berakhir pada pukul 14.30 nanti. Calon siswa yang tergusur dari kuota di sekolah pilihan pertama dapat mendaftar di sekolah pilihan kedua. Namun, apabila gagal juga, calon siswa kecil kemungkinan diterima di sekolah negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.