"Ya siapa saja boleh menjadi cawagub. Lebih banyak, lebih bagus. Banyak pilihan," ujar Taufik saat dihubungi, Selasa.
Menurut Taufik, Adhyaksa belum pernah melobi Gerindra untuk menjadikan dirinya sebagai cawagub. Gerindra akan mempertimbangkan siapa pun yang menawarkan diri.
"Nanti kami pertimbangkan. Siapa pun yang menawarkan diri kan kami pertimbangkan," kata Taufik.
Taufik merasa Adhyaksa masih memiliki peluang menjadi cawagub DKI karena panitia pemilihan wagub belum menetapkan dua cawagub pengganti Sandiaga Uno itu.
PKS dan Gerindra bisa saja menarik dua nama cawagub yang sudah diajukan dan menggantinya.
Adhyaksa sendiri mengakui, kedatangannya ke rumah Prasetio untuk bersilaturahim. Namun, dia menyebut tak ada pembahasan soal dirinya menjadi calon wagub DKI.
Menurut Adhyaksa, Prasetio hanya menyinggung soal posisi wagub DKI yang hingga kini masih kosong. Dia menyebut posisi yang ditinggalkan Sandiaga Uno itu harus segera diisi.
"Saya kira harus ada wagub dalam waktu yang cepat supaya terisi. Jadi, ada balance antara gubernur dan wakil (gubernur) ketika mengambil kebijakan. Itu penting sekali," kata Adhyaksa seusai bertemu Prasetio.
Namun Adhyaksa membantah bahwa dia ingin menduduki jabatan wagub DKI Jakarta. Dia mengatakan tidak berambisi untuk menduduki jabatan tersebut.
Baca juga: Adhyaksa Dault: Amit-amit Saya Ngebet Jabatan Wagub DKI...
"Perlu dicatat, ya, saya amit-amit ngebet jadi wagub. Saya sudah jadi menteri selama lima tahun, dapat penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana, Masa ngebet jabatan wagub" kata Adhyaksa, Selasa.
Adhayksa juga mengatakan bahwa dia menghormati proses pemilihan wagub yang sedang berjalan. Dia justru mendukung agar posisi wagub DKI yang masih kosong sejak ditinggalkan Sandiaga Uno pada 10 Agustus 2018 itu cepat terisi.
Terkait pembicaraanya dengan Prasetio, ia menyatakkan bahwa itu hanya celetukan sesama teman masa muda.
"Kemarin, Edi Marsudi bilang ke saya, 'Lo aja yang jadi wagub DKI, Bro'. Ini obrolan lepas sebagai sesama anak Jakarta. Saya tidak tanggapi serius," kata Adhyaksa.
Adhyaksa juga menegaskan tidak pernah mendekati Partai Gerindra maupun PKS untuk jabatan itu.
"Enggak pernah saya minta ke Gerindra atau PKS. Sekarang gini, ini kita hormati saja yang sudah berjalan, saya kalau ditugaskan saya jalankan dengan baik, tapi kan saya memang tidak ditugaskan sejak awal, sudah ada calonnya, kita hormatilah," kata dia.
Pada Pilkada DKI 2017, Adhyaksa memang berniat maju sebagai calon gubernur. Dia mendekati sejumlah partai, termasuk Partai Demokrat. Namun tidak ada partai politik yang meminangnya.
Baca juga: Saat Adhyaksa Dault Menunggu Pinangan Partai...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.