Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Kukuhkan 166 Petugas Pendamping Jemaah Haji Asal Jakarta

Kompas.com - 03/07/2019, 16:38 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengukuhkan 166 petugas yang mendampingi jemaah haji asal DKI Jakarta. Mereka akan melayani 7.891 jemaah.

Petugas pendamping jemaah haji ini merupakan pembina ibadah haji dan petugas kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan terintegrasi baik di tingkat daerah maupun pusat.

"Bertugas di dalam kegiatan haji bukanlah pekerjaan yang sederhana. Tugasnya tidak kecil, tugasnya besar. Dan bagaimana mereka mengelola (kebutuhan) orang tua-orang tua kita yang menunaikan ibadah haji di saat sudah dalam kondisi uzur, itu bukan sesuatu yang sederhana," ujar Anies di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2019).

Anies menyebut, tugas utama petugas pendamping jemaah haji bukan menunaikan ibadah haji, melainkan untuk membimbing, membina, dan merawat kesehatan jemaah haji.

Ia juga meminta agar para petugas pendamping jemaah haji untuk menjaga nama baik Indonesia di Tanah Suci.

"Nama baik Indonesia itu luar biasa. Saya bertemu dengan Gubernur Mekkah, dan dia memperkenalkan dengan Profesor dari Madinah. Profesor dari Madinah memiliki banyak cerita tentang jemaah haji asal Indonesia. Dan menceritakan tentang ketertiban, kerapian, ketaatan kepada semua prosedur dan aturan. Dan mereka katakan, kalau jemaah dari Indonesia kuotanya ditambah, kami tidak pernah keberatan," tutur Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga berpesan agar setiap petugas menuliskan catatan pengalaman selama mendampingi jemaah haji.

Anies berharap pengalaman yang tertulis akan menjadi akumulasi pengetahuan dan dapat diwariskan kepada petugas-petugas di masa yang akan datang.

"Saya berharap Bapak Ibu sekalian, bukan sekadar formalitas laporan. Tuliskan dalam bentuk narasi-narasi pengalaman. Intinya jangan ada hal yang dijalani tanpa dialami. Jalani, tuliskan, jadi hikmah, maka jadi pengalaman. Pengalaman itu di ujung. Dan ini insya Allah akan membuat 166 petugas akan punya pengalaman," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com